Bisnis.com, JAKARTA – PT Tunas Ridean Tbk., emiten perdagangan otomotif, mengalami penurunan kinerja pada kuartal I/2020 seiring dengan merebaknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia pada awal bulan lalu.
Emiten berkode saham TURI tersebut mencatatkan laba senilai Rp125 miliar, turun sekitar 22 persen dari perolehan laba pada kuartal I/2019 yang mencapai Rp160 miliar. Penurunan laba ini terjadi seiring dengan menurunnya kinerja di semua unit bisnis perseroan.
Hal itu terlihat dari pendapatan perseroan yang mengalami tekanan 11 persen secara year on year (yoy), menjadi Rp3,16 triliun. Perseroan menyatakan bahwa penurunan pendapatan dan laba terjadi karena pelemahan kontribusi dari bisnis otomotif, pembiayaan, dan bisnis sewa.
“Hal ini mencerminkan kondisi perdagangan yang lemah di semua unit bisnis, yang kemudian diperburuk oleh dampak Covid-19 sejak kasus pertama di Indonesia dikonfirmasi pada bulan Maret, kata Direktur Utama Tunas Ridean Rico Setiawan, melalui siaran pers, Senin (27/4/2020).
Rico menjelaskan kontribusi laba dari bisnis otomotif turun 17 persen yoy menjadi Rp79,3 miliar, disebabkan oleh penurunan penjualan. Seiring dengan pasar mobil nasional yang turun 7 persen pada kuartal I/2020, penjualan mobil baru Tunas Ridean turun 16 persen menjadi 10.758 unit.
Hal yang sama juga terjadi pada bisnis perdagangan roda dua. Pasar nasional perdagangan sepeda motor tercatat menurun 7 persen pada kuartal I/2020 menjadi 1,6 juta unit. Sejalan dengan itu, penjualan sepeda motor Tunas Ridean, yang terutama berlokasi di Sumatra turun 14 persen menjadi 48.843 unit.
Baca Juga
Dia juga menjelaskan bahwa kontribusi laba dari bisnis rental turut tertekan, turun 35 persen menjadi Rp9,4 miliar. Hal ini, lanjutnya, terjadi karena keuntungan yang lebih rendah dari penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi. Jumlah armada rental juga menurun menjadi 8.066 unit per akhir Maret 2020.
Sementara itu, perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance—yang 49 persen sahamnya dimiliki Grup Tunas Ridean, memberikan kontribusi laba sebesar Rp36,3 miliar pada kuartal I/2020. Kontribusi tersebut tercatat mengalami penurunan 28 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Rico berpendapat penurunan itu disebabkan oleh adanya perubahan peraturan seputar praktik penagihan, termasuk relaksasi atas angsuran pinjaman sebagai salah satu tanggapan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hingga Maret, jumlah pembiayaan baru tercatat masih naik 5 persen yoy menjadi Rp7,3 triliun.
Dia mengatakan bahwa perseroan akan terus memantau dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis perusahaan. Perseroan masih mengkaji sejumlah langkah yang disiapkan untuk meminimalisasi dampak pandemi tersebut.
“Manajemen akan memantau dengan cermat perkembangan wabah Covid-19 dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya pada bisnis Grup Tunas Ridean sejauh mungkin,” katanya.