Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Malindo (MAIN) & Charoen Pokphand (CPIN) Berkokok, Ini Penyebabnya

Saham Malindo Feedmill naik 8,95 persen sedangkan Charoen Pokphand menguat 4,31 persen pada perdagangan kemarin, Rabu (23/4/2020).
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com,JAKARTA— Saham dua emiten unggas, PT Malindo Feedmill Tbk. dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. menguat signifikan pada perdagangan kemarin,  Rabu (22/4/2020). 

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saham Malindo Feedmill menguat 8,91 persen atau 45 poin ke level Rp550.  Dalam sebulan terakhir, emiten berkode saham MAIN itu telah menguat 33,50 persen.

Saham MAIN diperdagangkan dengan valuasi yang masih terbilang murah. Price earning ratio (PER) perseroan berada di level 4,74 kali per penutupan, Rabu (22/4/2020).

Selanjutnya, saham Charoen Pokphand Indonesia juga menguat 4,31 persen atau 170 poin ke level Rp4.110 pada, Rabu (22/4/2020). Emiten bersandi saham CPIN itu juga tengah berada dalam tren positif dengan menguat 4,85 persen dalam sebulan terakhir.

Sampai dengan penutupan Rabu (22/4/2020), CPIN diperdagangkan dengan PER 19,67 kali. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp67,40 triliun.

Dalam riset hariannya, Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa sektor saham industri dasar yang menguat 8,56 persen menjadi penopang penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG), Rabu (22/4/2020). Selain pergerakan dua emiten produsen semen, laju MAIN dan CPIN mendongkrak sektor saham tersebut.

Lanjar menuliskan saham MAIN dan CPIN naik signifikan setelah pemerintah menyetujui masuknya ayam karkas dalam bantuan sembako. Bahkan, pembelian akan dilakukan dengan harga lebih tinggi dari pasaran.

“Memberikan sinyal penyerapan dalam negeri oleh pemerintah pada ayam meningkat,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Kamis (23/4/2020).

Sebagai catatan, MAIN saat ini menjalankan serangkaian kegiatan usaha yang terdiri atas empat divisi yakni pakan ternak, divisi pembibitan ayam, divisi peternakan ayam pedaging, dan divisi makan olahan.

Adapun, CPIN memiliki tiga bidang usaha utama yakni produksi pakan ternak, peternakan unggas, dan produksi makanan olahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper