Bisnis.com, JAKARTA - Jakarta Futures Exchange atau JFX mempertahankan target pertumbuhan volume transaksi sebesar 15 persen pada tahun ini meskipun di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Direktur Utama Jakarta Futures Exchange Stephanus Paulus Lumintang mengatakan pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi minat investor untuk melakukan transaksi di perdagangan berjangka. Bahkan, pertumbuhan transaksi cenderung stabil di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah.
"Untuk pertumbuhan 15 persen selama 2020, sampai saat ini masih in line dan sementara waktu belum ada perubahan, meskipun kami akan terus mengevaluasi perkembangan pandemi ini dari waktu ke waktu,” ujar Stephanus dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (22/4/2020).
Adapun, minat investor tersebut tercermin dari total volume transaksi keseluruhan kontrak JFX yang berhasil naik hingga 38,5 persen secara year on year pada kuartal pertama tahun ini.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, JFX membukukan volume transaksi sebesar 2,57 juta lot, lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,85 juta lot.
Dari total tersebut, tercatat transaksi kontrak multilateral naik 27,6 persen year on year menjadi sebesar 364.626 lot dan kontrak bilateral yang naik 40,3 persen year on year menjadi sebesar 2,2 juta lot.
Sementara itu, untuk perdagangan fisik timah per 15 April 2020, JFX telah mencatatkan transaksi sebanyak 19.895 ton dan yakin target perdagangan fisik sebesar 72.000 ton masih dapat dicapai.
Di sisi lain, Paulus mengatakan bahwa pihaknya banyak melihat kecenderungan yang dilakukan investor untuk migrasi portofolio di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang membuat pasar sangat volatil.
“Investor mempunyai peluang di setiap komoditi untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan volatilitas harga di perdagangan berjangka komoditi, disini yang terlihat sangat menarik adalah kontrak emas Loco London dan Oil,” jelas Paulus.
Pada kuartal I/2020, di transaksi bilateral kontrak loco London berhasil naik 44,9 persen yoy menjadi 1,69 juta lot dan kontrak energi naik 50 persen (yoy) menjadi 39.546 lot.
Di transaksi multilateral, kontrak Olein berhasil naik signifikan sebesar 186,7 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi sebesar 104.555 lot. Selain itu, kontrak kopi juga mengalami kenaikan cukup impresif sebesar 63 persen menjadi sebesar 117.016 lot.
Adapun hingga saat ini, JFX masih menanti persetujuan peluncuran kontrak baru yaitu kontrak emas fisik digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang masih belum mendapat kepastian.