Bisnis.com, JAKARTA – PT Indofarma Tbk. (INAF) menyatakan pihaknya mengerahkan upaya untuk memproduksi alat kesehatan dari dalam negeri.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menyebutkan Indofarma sudah bekerjasama dengan UKM (Usaha Kecil dan Menegah) dan pabrik garmen untuk memproduksi alat pelindung diri atau APD yang membuat harga APD yang didistribusikan oleh perseroan lebih murah dibandingkan dengan APD impor.
“Pabrik garmen kan sekarang karena ada COVID-19 ini ordernya turun dan mereka beralih kepada APD. Kami sepakat kalau ada usulan HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk APD,” ungkap Arief saat berbicara dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (21/4/2020).
Di sisi lain, perseroan juga kini memesan mesin pembuat masker dari China yang diperhitungkan akan datang paling lambat pada minggu ketiga bulan Mei mendatang.
Arief merincikan kapasitas produksi maksimum mesin tersebut adalah 500.000 lembar masker per hari. Diasumsikan dengan kapasitas terpasang mencapai 250.000 lembar per hari, mesin dapat menghasilkan 7,5 juta lembar masker per bulan.
“Memang selama ini bahan baku impor dari China. Cuma kita ada sumber lain dari Arab, kita bisa dapat harga lebih murah kalau kita ngambil dari Arab,” ujar Arief.
Baca Juga
Mengenai bahan baku, Arief mengatakan pihaknya masih melakukan importasi untuk dua bulan pertama. Namun, perseroan kini sudah menjajaki kerjasama dengan 34 produsen masker untuk memproduksi masker dari dalam negeri.
Harapannya, pada semester kedua pada tahun ini sudah ada bahan baku masker produksi dalam negeri sehingga dari sisi suplai bahan baku lebih terjamin.
Lebih lanjut, perseroan pelat merah tersebut juga menjalin kerjasama teknis dengan Universitas Indonesia dan PT Pindad (Persero) untuk memproduksi portable ventilator.
“Jadi Pindad akan membuat komponen dari ventilator dan akan dikumpulkan, di Indofarma kemudian dirakit menjadi ventilator. Kalau ada kebutuhan sampai dengan 30.000 (portable ventilator), paling tidak minimum 50 sampai 60 persennya kita bisa suplai,” pungkasnya.