Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel pakaian dan aksesoris untuk produk sports dan leisure PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), anak perusahaan dari PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) mengumumkan pencapaian rekor terbaru pertumbuhan dan laba bersih untuk tahun 2019.
Pendapatan bersih perseroan meningkat 19,24 persen menjadi Rp7,45 triliun sedangkan laba bersih meningkat 96,14 persen menjadi Rp693,18 miliar dengan margin laba bersih mencapai 9,3 persen.
Laba usaha (+12,4 persen) dan EBITDA (+13,5 persen), tumbuh dengan laju dua digit, meskipun menunjukkan akselerasi investasi di luar anggaran untuk ekspansi gerai di dalam negeri dan luar negeri, dan belanja digital.
Vice President Investor Relations dan Corporate Secretary MAP Aktif Ratih D. Gianda mengatakan tahun 2019 merupakan momen pencapaian kinerja yang kuat bagi perseroan dengan catatan pertumbuhan top line dan bottom line sesuai target.
“Menatap ke depan, perusahaan tetap berhati-hati akan potensi dampak pandemi global Covid-19. MAPA telah mengalami dampak negatif yang signifikan sejak Februari, dan melihat perkembangan situasi dari hari ke hari, kami belum dapat memprediksi dampak terhadap penjualan saat ini,” jelasnya melalui siaran pers, Kamis (16/4/2020).
Dengan ketahanan perusahaan dan potensi jangka panjang pasar olahraga dan kesehatan di Asia Tenggara, perseroan tetap optimis dapat melewati masa krisis dengan lebih kuat dan memiliki posisi yang lebih baik untuk menangkap peluang di masa depan.
Perseroan dilaporkan melanjutkan strategi pertumbuhan 3 tahun dengan memasuki pasar negara berkembang yang mengoperasikan 5 gerai di Vietnam, serta mempersiapkan pendirian MAP Aktif di Filipina.
Selain itu, perseroan menyatakan adanya peningkatan lebih dari 100 persen pada platform digital termasuk PlanetSports.asia, Kidz Station dan platform monobrand melalui penjualan online mencapai 4 persen dari keseluruhan penjualan.
Strategi penjualan dan pemasaran perusahaan mendorong pertumbuhan SSSG (Same Store Sales Growth) yang mencapai 10 persen berkontribusi pada kenaikan pendapatan sebesar 20,7 persen secara keseluruhan di kuartal ke-empat 2019. Sementara SSSG untuk tahun 2019 sesuai dengan estimasi tercatat 8,5 persen.
Namun, tingginya permintaan pada kuartal IV/2019 mengakibatkan hambatan ketersediaan produk-produk fast-selling, yang menyebabkan sedikit menurunnya margin kotor menjadi 44,7 persen untuk tahun 2019. Sebagai konsekuensinya, perusahaan mencapai level inventory days paling efisien yakni 148 hari dengan hanya 17 persen dari total produk berusia lebih dari 6 bulan.
Perusahaan juga bermitra erat dengan sejumlah merek strategis berjangka panjang untuk mendorong over performance pada penjualan dan persepsi aspirasional di kalangan konsumen.