Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, IHSG Masih Akan Dibayangi Volatilitas  

Perkembangan terbaru terkait Covid-19 serta pernyataan BI terkait suku bunga masih akan membayangi pergerakan IHSG pekan depan.
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Volatilitas pasar diperkirakan masih membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan.

Sepanjang perdagangan 6-9 April 2020, IHSG mengawali pergerakannya dengan melanjutkan penguatan pada pekan sebelumnya. Namun, tren tersebut ternyata tak bertahan lama, indeks kemudian jatuh dua hari berturut-turut ke zona merah.

Untungnya, indeks dapat kembali bangkit pada akhir perdagangan pekan lalu yakni Kamis (9/4/2020) dan mengakhiri pergerakannya di level 4.649,079 setelah naik 0,48 persen. Adapun sepanjang pekan IHSG terpantau bergerak pada rentang 4.626,695—4.811,827. 

Secara akumulasi IHSG tercatat naik 0,55 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Penguatan ditopang oleh sektor agrikultur yang naik 6,26 persen serta sektor properti yang naik 4.00 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan penguatan IHSG utamanya terpengaruh oleh sentimen dari luar yakni perkembangan kasus corona atau Covid-19 yang tidak separah pada pekan sebelumnya.

“Namun, pergerakan juga cukup volatil dikarenakan masih ada banyak ketidakpastian,” tambah Dennies, seperti dikutip Bisnis, Minggu (12/4/2020).

Dia memprediksi pekan depan IHSG akan cenderung melemah, dengan pergerakan yang masih akan dibayangi perkembangan terkait Covid-19 serta pernyataan BI terkait suku bunga.

“Secara teknikal candlestick membentuk doji tertahan disekitar support jangka pendek. Ada potensi untuk kembali mengalami koreksi terlihat dari stochastic yang bergerak di area overbought,” tuturnya.

Dia menuturkan IHSG kemungkinan akan bergerak pada level resistance 4.692—4.734 dan pada level support 4.520—4.585.

Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan pasar saham domestik kemungkinan akan kembali  berfluktuasi pada pekan depan, dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan terkoreksi jelang akhir pekan.

“Support IHSG di level 4.393 sampai 4.194 dan resistance di level 4.975 sampai 5.040. Lakukan BOW [buy on weakness] bila terjadi pemahan IHSG,” tuturnya, Minggu (12/4/2020)

Hans menyebut jumlah kasus Covid-19 di dunia yang mulai menunjukkan penurunan serta stimulus besar dari The Fed dan pemerintah Amerika Serikat akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG pekan depan.

Sebaliknya, penerapan PSBB di DKI Jakarta yang efektif berlaku pada Jumat pekan ini serta masih terus bertambahnya jumlah korban terinfeksi dan meninggal akibat Covid-19 di Indonesia kemungkinan menjadi sentimen penekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper