Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan memikul beban pemangkasan produksi 250.000 barel minyak per hari untuk Meksiko guna menyelamatkan pasar minyak mentah dari keruntuhan yang disebabkan oleh virus Corona atau Covid-19.
Langkah heroik AS itu menyusul pernyataan Meksiko yang hanya ingin memangkas produksi 100.000 barel per hari (bph). Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari yang diusulkan OPEC+ yakni sekitar 400.000 barel per hari.
Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (11/4/2020), Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam konferensi pers mengatakan telah menyelesaikan persoalan tersebut dengan Presiden AS Donald Trump.
Dia menuturkan AS akan menambah pengurangan produksinya hingga 250.000 bph atas nama Meksiko. Bantuan AS itu pun memungkinkan Meksiko untuk tetap memangkas produksinya hanya sebesar 100.000 bph.
Sementara itu, di Gedung Putih, Trump menjelaskan skema bantuan yang ditawarkannya kepada Meksiko.
"Amerika Serikat akan membantu Meksiko dan mereka akan menggantinya di kemudian hari ketika mereka siap untuk melakukannya," ujar Trump.
Upaya Trump untuk memikul pemangkasan produksi Meksiko dinilai sebagai satu-satunya jalan untuk menjaga stabilitas harga minya mentah. Sebab, harga minyak berpotensi terus melemah apabila kesepakatan penurunan produksi tak terjadi.
Monex Investindo Future dalam risetnya memproyeksikan pelemahan harga minyak akan berlanjut. Pelemahan berikutnya akan menguji titik support pada level US$20,75 hingga US$21,70 per barel.
Hal itu berlandaskan pada kekhawatiran apabila pemangkasan produksi tidak segera disepakati. Namun, jika kesepakatan penurunan produksi terjadi, harga minyak berpotensi naik US$23,80 per barel dan rebound dengan menguji titik resistensi pada rentang US$25,25 hingga US$26,6 per barel.
Sebelumnya, pada Kamis (9/4/2020) waktu setempat, OPEC+ telah menyetujui secara tentatif pemangkasan produksi hingga 10 juta barel minyak per hari pada Mei dan Juni.
Arab Saudi dan Rusia, dua raksasa minyak dunia, masing-masing akan memangkas produksi hingga 8,5 juta barel per hari. Adapun, seluruh anggota OPEC+ lainnya sepakat memangkas suplai 23 persen.
Namun, pertemuan itu berakhir tanpa kesepakatan karena Meksiko enggan menurunkan produksinya. Rencana Arab Saudi dan Rusia yang telah satu suara terkait denga penurunan produksi pun tak bisa ditindaklanjuti.
Juru Bicara Kepresidenan Mexico, Jesus Ramirez, mengatakan langkah AS untuk membantu Meksiko telah diinformasikan kepada OPEC+. Adapun, negosiasi antara Meksiko dan Arab Saudi akan dilanjutkan pada level yang lebih tinggi, Sabtu, (11/4/2020), waktu setempat.