Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Makin Perkasa, Rupiah Lanjutkan Pelemahan

Rupiah terus melemah pada perdagangan Jumat (20/3/2020) setelah ditutup anjlok 4 persen pada perdagangan sebelumnya.
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah terus melemah pada perdagangan Jumat (20/3/2020) setelah ditutup anjlok 4 persen pada perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 50 poin atau 0,31 persen ke level Rp15.963 per dolar AS pada pukul 08.20 WIB, setelah dibuka di posisi Rp15.950 per dolar AS.

Pada perdagangan Kamis (19/3) rupiah berakhir di level Rp15.913 per dolar AS, melemah 4,3 persen atau 690 poin. Level pada perdagangan kali ini menjadi level terendah dalam 22 tahun terakhir dan kinerja harian terburuk rupiah sejak Agustus 2013.

Dilansir Bloomberg, tim ekonom Barclays Plc dalam catatannya mengatakan rupiah masih rentan dalam waktu dekat dan terus memburuknya sentimen pasar global memicu lonjakan kepemilikan obligasi asing yang dapat menambah permintaan dolar.

"Volatilitas Rupiah mungkin memperlambat laju penurunan suku bunga,” kata mereka.

Sementara itu, ekonom Ciptadana Sekuritas Asia Nicko Yosafat mengatakan penurunan suku bunga bukan solusi di tengah depresiasi mata uang yang cepat.

Kemarin, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50 persen.

BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen. Ini merupakan penurunan kedua dalam triwulan I/2020. Sebelumnya, BI memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada Februari lalu.

"Dalam jangka pendek, kami melihat penurunan suku bunga tidak akan banyak membantu karena guncangan datang dari sisi pasokan," ungkap Nicko, seperti dikutip Bloomberg.

Pelemahan rupiah juga tak lepas dari laju dolar AS yang makin perkasa di tengah mengingkatnya permintaan terhadap aset safe-haven.

Indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat terpantau menguat 0,035 poin atau 0,03 persen ke level 102,790 pada pukul 08.06 WIB, setelah pada perdagangan Kamis (19/3/2020) ditutup melonjak 1,58 persen atau 1,595 poin ke level 102,755.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper