Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Disetop Lagi, Saham Kapitalisasi Jumbo Terkapar Aksi Jual Asing

Penghentian sementara perdagangan saham atau trading halt hari ini merupakan yang ketiga sejak 11 Maret 2020.
Pengunjung mengamati layar monitor yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi disuspensi setelah 15 menit perdagangan dimulai. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di 4.650,58 melemah 5,01 persen atau 245,17 poin. Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung mengamati layar monitor yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi disuspensi setelah 15 menit perdagangan dimulai. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di 4.650,58 melemah 5,01 persen atau 245,17 poin. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA - Emiten-emiten berkapitalisasi besar terjun ke zona merah mendekati batas auto reject bawah 7 persen hingga penutupan sementara perdagangan atau trading halt, Selasa (17/3/2020).

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dihentikan selama 30 menit, setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 5,00 persen atau 234,558 poin ke level 4.456,099 pada, Selasa (17/3/2020), pukul 15:02 waktu JATS.

Penghentian sementara perdagangan saham di BEI ini menjadi yang ketiga kalinya sejak BEI mengumumkan kebijakan trading halt 30 menit apabila IHSG mengalami koreksi 5 persen. Langkah serupa ditempuh otoritas pada dua perdagangan pekan lalu.

Berdasarkan pantauan Bisnis, saham-saham berkapitalisasi jumbo menekan laju IHSG sepanjang sesi perdagangan. PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi penekan utama indeks dengan tersungkur 6,97 persen atau 320 poin ke level Rp4.270 hingga penutupan sementara perdagangan.

Investor asing tercatat membukukan net sell Rp27,60 miliar untuk saham ASII sepanjang sesi perdagangan, Selasa (17/3/2020). Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp172,86 triliun.

Saham PT Telekomunnikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menekan laju indeks sepanjang sesi perdagangan. Pergerakan perusahaan telekomunikasi milik negara itu terkoreksi 220 poin atau 6,96 persen hingga sesi penutupan sementara perdagangan.

Di saham TLKM, investor asing tercatat mencetak net sell Rp66,66 miliar. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp291,24 triliun.

Aksi jual asing juga terjadi di saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Emiten perbankan pelat merah itu tercatat mencetak net sell Rp178,66 miliar dari investor asing.

Laju BMRI sudah tersungkur sejak awal sesi perdagangan. Pergerakan terkoreksi 400 poin atau 6,75 persen ke level Rp5.525 hingga penghentian sementara perdagangan.

Saham berkapitalisasi besar lainnya yang menekan IHSG yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Perbankan berkapitalisasi Rp634,25 triliun itu harus terkoreksi 1.800 poin atau 6,54 persen ke level Rp25.725 hingga penghentian sementara perdagangan.

Untuk diketahui, penghentian sementara perdagangan saham (trading halt) hari ini merupakan yang ketiga sejak ketentuan trading halt berlaku pada 11 Maret 2020.

Pada perdagangan Kamis (12/3/2020) pada pukul 15.33 wib atau sekitar 27 menit sebelum penutupan, BEI menyetop perdagangan karena IHSG terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,784.

Selang sehari kemudian, BEI kembali menyetop sementara perdagangan saham 15 menit setelah pembukaan karena IHSG turun 5,01 persen ke level 4.650,58. Perdagangan saham dibuka kembali pada pukul 09.45 WIB.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper