Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dramatis! Bursa Australia Melonjak 4 Persen Lebih Saat Pasar Asia Berdarah

Bursa saham Australia berhasil mencatat pemulihan yang dramatis pada perdagangan hari ini, Jumat (13/3/2020), di tengah aksi jual yang melanda bursa Asia akibat terseret kekhawatiran soal wabah virus Corona (Covid-19).
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange./ Lisa Maree Williams - Bloomberg
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange./ Lisa Maree Williams - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Australia berhasil mencatat pemulihan yang dramatis pada perdagangan hari ini, Jumat (13/3/2020), di tengah aksi jual yang melanda bursa Asia akibat terseret kekhawatiran soal wabah virus Corona (Covid-19).

Setelah terjerembap sekitar 8 persen ke bawah level 5.000 pada sesi perdagangan Jumat pagi, pertama kalinya sejak 2016, indeks saham acuan S&P/ASX 200 berbalik ke zona hijau dan kembali menembus level tersebut.

Indeks S&P/ASX 200 kemudian menuntaskan pergerakannya pada perdagangan hari ini dengan lonjakan sebesar  234,67 poin atau 4,42 persen ke level 5.539,30, berdasarkan data Bloomberg.

Dari 200 saham yang diperdagangkan, sebanyak 146 saham mampu menguat, 51 saham melemah, dan 3 saham stagnan.

Saham perusahaan peralatan medis Cochlear Ltd. yang melonjak 21,08 persen membukukan kenaikan terbesar, disusul saham Netwealth Group Ltd. yang melesat 18,65 persen.

“Meski terus ada ketidakpastian tentang penyebaran virus corona, sebagian pelaku pasar dengan pandangan yang lebih optimis akan melihat level saat ini sebagai peluang beli yang baik untuk jangkah menengah dan panjang,” terang Nick Twidale, General Manager IC Markets di Sydney, mengenai rebound yang dialami bursa Australia tersebut.

ASX tidak memiliki ‘circuit breaker’, mewakili ambang batas di mana perdagangan dihentikan untuk penurunan satu hari, seperti yang digunakan oleh pasar lain. 

Sebagai gantinya, pihak bursa bergantung pada suatu mekanisme yang menghitung harga referensi untuk semua saham setiap menit dan mencegah penempatan pesanan yang dilakukan secara agresif.

Bursa negara itu juga akan menghentikan sementara perdagangan dalam ekuitas individu selama dua menit jika harganya memicu rentang perdagangan ekstrem.

Berbanding terbalik dengan Australia, bursa saham di negara lain di Asia terpantau tetap tertekan di zona merah siang ini WIB, di antaranya Nikkei 225 Jepang (-2,81 persen), Kospi Korea Selatan (-4,79 persen), dan Taiex Taiwan (-2,45 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper