Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kembali Colek Level 5.000, TLKM & RMBA Jadi Pendorong Utama

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu memangkas sebagian koreksinya dan kembali menyentuh level 5.000 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (12/3/2020).
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu memangkas sebagian koreksinya dan kembali menyentuh level 5.000 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (12/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di level 5.002,56 dengan pelemahan tajam 151,55 poin atau 2,94 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (11/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.154,1 dengan pelemahan 1,28 persen atau 66,72 poin.

Setelah dibuka anjlok 2,20 persen atau 113,14 poin di level 5.040,96 pada Kamis pagi, indeks sempat merosot hingga lebih dari 4 persen ke bawah level 5.000. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 4.929,56 – 5.040,99.

Seluruh 9 sektor menetap di wilayah negatif pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (-5,75 persen), pertanian (-4,55 persen), dan tambang (-4,01 persen).

Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 41 saham menguat, 353 saham melemah, dan 290 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 3,85 persen dan 9,12 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, penguatan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) masing-masing sebesar 0,59 persen dan 6,21 persen menjadi pendorong sekaligus membatasi besarnya koreksi indeks.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 anjlok 2,74 persen atau 12,75 poin ke level 453,19, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index terjerembap 2,96 persen atau 16,06 poin ke posisi 526,24 pada akhir sesi I.

Indeks saham lain di Asia Tenggara juga tampak tertekan di zona merah pada Kamis siang dengan indeks FTSE Straits Times Singapura (-3,89 persen), FTSE KLCI Malaysia (-1,39 persen), SE Thailand (-8,29 persen), dan PSEi Filipina (-6,23 persen).

Di negara lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang meluncur 3,16 persen dan 3,14 persen masing-masing, Kospi Korea Selatan jebol 3,43 persen, dan Hang Seng Hong Kong turun tajam 3,48 persen pukul 12.03 WIB.

Di China, tempat wabah corona bermula, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah 1,34 persen dan 1,73 persen, sedangkan Taeix Taiwan merosot 3,79 persen.

Menurut Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan, pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi tingginya ketidakpastian dari perekonomian global.

“Dari dalam negeri juga ada wacana Bank Indonesia akan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020," katanya dalam laporan harian, Kamis (12/3).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper