Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kospi Korea Selatan Tersungkur Hampir 3 Persen

Bursa Korea Selatan terjungkal ke zona merah bahkan anjlok hampir 3 persen, seiring dengan tumbuhnya skeptisisme tentang rencana stimulus Amerika Serikat untuk melawan wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Korea Selatan terjungkal ke zona merah bahkan anjlok hampir 3 persen, seiring dengan tumbuhnya skeptisisme tentang rencana stimulus Amerika Serikat untuk melawan wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di level 1.908,27 dengan penurunan tajam 2,78 persen atau 54,66 poin pada perdagangan Rabu (11/3/2020) dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Padahal, pada Selasa (10/3/2020), Kospi mampu berakhir di posisi 1.962,93 dengan kenaikan 0,42 persen atau 8,16 poin setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memangkas pajak penghasilan dan meluncurkan paket kebijakan bagi industri-industri yang terdampak virus corona.

Meski demikian, Trump tidak tampak dalam briefing yang dijadwalkan setelah sehari sebelumnya berjanji akan mengumumkan paket stimulus "utama".

Sementara itu, kasus infeksi virus corona di AS telah menanjak melampaui angka 1.000 dan total angka kematian telah meningkat menjadi lebih dari 4.000 korban jiwa di seluruh dunia.

Menurut para analis, banyak investor melepaskan saham-saham lokal di tengah sentimen aksi penghindaran risiko dan kekhawatiran tentang kemungkinan resesi yang disebabkan oleh wabah virus corona berkepanjangan.

“Virus corona menyebar cepat di Eropa dan Amerika Serikat, menambah tingkat kepanikan baru di pasar keuangan,” tutur Analis Mirae Asset Daewoo, Park Hee-cheol, dikutip dari Yonhap News.

“Selain itu, investor tampaknya memiliki keraguan tentang apakah pemotongan pajak oleh pemerintah AS dan langkah-langkah stimulus lainnya dapat disetujui Kongres karena oposisi dari Partai Demokrat,” jelasnya.

Dari 792 saham yang diperdagangkan pada Selasa, sebanyak 68 saham menguat, 692 saham melemah, dan 32 saham lainnya stagnan.

Saham raksasa teknologi Korsel Samsung Electronics Co. Ltd. menjadi penekan utama Kospi dengan ditutup merosot 2.500 poin atau 4,58 persen ke level 52.100 won. Adapun saham Heung-A Shipping Co. Ltd. yang terjerembap 29,92 persen mencatat penurunan terdalam.

Bersama Kospi, nilai tukar won terdepresiasi tipis 0,84 poin atau 0,07 persen ke level 1.193,99 per dolar AS, setelah berakhir di posisi 1.193,15 dengan penguatan 0,94 persen pada Selasa (10/3/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper