Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melonjak 70 Persen, Saham Esta Multi Usaha (ESTA) Kena Auto Reject

Esta Multi Usaha menjadi emiten ke-15 yang terkana ARA sejak awal tahun.
Manajemen PT Esta Multi Usaha Tbk. berpose dengan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna (tengah) selepas pencatatan saham perdana perseroan, Senin (9/3/2020)./Pandu Gumilar
Manajemen PT Esta Multi Usaha Tbk. berpose dengan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna (tengah) selepas pencatatan saham perdana perseroan, Senin (9/3/2020)./Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA - Laju saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia PT Esta Multi Usaha Tbk. langsung terkena auto reject atas atau ARA karena harga sahamnya melonjak 70 persen.

Pada pembukaan perdagangan Senin, (9/3/2020), saham Esta Multi Usaha langsung melonjak 70 persen ke level Rp204 per saham. Laju saham rmiten properti itu langsung melesat dari posisi Rp120 per saham dengan kenaikan 84 poin.

Transaksi perdagangan saham Esta Multi Usaha tercatat sebanyak 68 kali dengan volume 9.388 saham. Adapun nilai transaksi perdagangan itu mencapai Rp190,45 juta. Emiten bersandi saham ESTA itu menjadi emiten ke-15 yang melanjutkan tongkat estafet auto reject atas selama tahun berjalan.

Pada masa penawaran umum, ESTA melepas sebanyak-banyaknya 200 juta saham atau 31,75 persen saham dari portepel perseroan. Pada masa penawaran umun, ESTA membanderol sahamnya Rp120 untuk menghimpun dana Rp24 miliar.

Rencananya uang hasil penawaran umun itu akan digunakan perseroan untuk membiayai proyek-proyek yang sedang berjalan. Sekitar 49,12 persen akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional hotel, pemeliharaan kendaraan, dan properti investasi yang dimiliki dan disewakan.

Kemudian 31,46 persen dana akan dipakai untuk pembangunan hotel 88 di Gorontalo yang meliputi antara lain biaya perizinan, desain dan uang muka pembangunan ke kontraktor dan biaya lain yang berhubungan pembangunan hotel tersebut.

Sisanya sekitar 19,42 persen digunakan sebagai uang muka pembelian kendaraan yang akan disewakan. Perseroan dapat membayar uang muka untuk membeli sekitar 130 sampai dengan 140 unit kendaraan untuk 2 sampai 3 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper