Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejutan The Fed Benamkan Wall Street, Bursa Asia Unjuk Gigi

Mayoritas indeks saham di Asia mampu menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/3/2020), setelah Federal Reserve Amerika Serikat memangkas suku bunga acuannya guna melawan dampak ekonomi akibat virus corona (Covid-19).
Investor mengamati papan perdagangan saham di sebuah kantor perusahaan sekuritas di Shanghai, China./ Qilai Shen - Bloomberg
Investor mengamati papan perdagangan saham di sebuah kantor perusahaan sekuritas di Shanghai, China./ Qilai Shen - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas indeks saham di Asia mampu menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/3/2020), setelah Federal Reserve Amerika Serikat memangkas suku bunga acuannya guna melawan dampak ekonomi akibat virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup naik 0,08 persen, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China menguat 0,63 persen dan 0,58 persen, bahkan indeks Kospi Korea Selatan berakhir melonjak 2,24 persen.

The Fed melancarkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi kisaran 1 persen - 1,25 persen dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) darurat pada Selasa (3/3/2020) waktu setempat.

Pemotongan suku bunga ini merupakan langkah yang tak biasa dilakukan Bank Sentral Amerika, karena normalnya dilakukan secara terjadwal.

Kejutan dari The Fed dibuat ketika bank sentral di seluruh dunia berkomitmen mengambil tindakan demi mengurangi dampak merugikan dari wabah virus corona, yang terus menyebar ke negara-negara selain China dan melumpuhkan aktivitas ekonomi.

Dalam mengumumkan pemangkasan suku bunganya, bank sentral AS tersebut mengatakan fundamental AS "tetap kuat”. Namun, pada saat yang sama The Fed juga memperingatkan risiko yang ditimbulkan virus corona terhadap aktivitas ekonomi.

Langkah itu, yang dilakukan dua pekan sebelum jadwal reguler pertemuan kebijakan The Fed, sempat mendorong bursa Wall Street menguat sebelum kemudian terguling ke zona merah akibat terbebani kekhawatiran para pedagang mengenai prospek ekonomi AS.

Pada perdagangan Selasa (3/3/2020), indeks S&P 500 berakhir anjlok 2,81 persen ke level 3.003,37, indeks Dow Jones Industrial Average turun tajam 2,94 persen ke posisi 25.917,41, dan indeks Nasdaq Composite ditutup merosot 2,99 persen ke level 8.684,09.

“Dengan penurunan suku bunga yang lebih besar dari biasanya tampak menunjukkan para pejabat Fed panik seperti yang dilakukan investor pasar saham pekan lalu,” kata Chris Rupkey, kepala ekonom keuangan untuk MUFG Union Bank, dikutip Bloomberg.

Kendati demikian, investor Asia tampak mengabaikan penurunan tajam di Wall Street. Bursa saham di Singapura, Wellington, Taipei, dan Bangkok naik, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak sekitar 2 persen di tengah ekspektasi stimulus lebih lanjut oleh pemerintah Indonesia.

Satu lagi yang menonjol adalah indeks Kospi di Korea Selatan setelah pemerintah negara ini melaporkan penurunan tajam dalam jumlah kasus baru virus corona.

Terlepas dari penguatan di Asia, pengamat menunjukkan bahwa langkah bank-bank sentral memiliki efek terbatas dan para pemimpin dunia perlu bekerja sama untuk memerangi wabah, yang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan menginfeksi sekitar 92.000 orang di seluruh dunia ini.

“Meski kebijakan moneter yang lebih longgar membantu sentimen pasar, bank-bank sentral tidak boleh bertindak secara terpisah, pemerintah harus mengambil langkah-langkah fiskal yang dirancang tepat waktu dan dirancang dengan baik,” ujar Anna Stupnytska dari Fidelity International, dikutip dari Malay Mail.

“Ini demi mendukung ekonomi yang tidak hanya bergumul melawan virus itu sendiri tetapi juga dari tindakan pencegahan yang, dalam beberapa kasus, telah menghentikan aktivitas,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper