Bisnis.com, JAKARTA - Kebimbangan dan kekhawatiran investor asing terhadap prospek ekonomi global dinilai menjadi pemicu aksi jual bersih di pasar modal dalam negeri. Aksi jual bersih atau net sell diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, investor asing getol melakukan aksi jual karena khawatir terhadap prospek perekonomian global seiring penyebaran wabah virus corona yang makin meluas.
Investor asing, lanjut Hendriko berpandangan bahwa virus corona berpotensi memperlambat perekonomian China. Sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, mitra dagang China dikhawatirkan turut terkena imbas.
Menurut Hendriko, kepanikan tersebut juga ditambah dengan keputusan Amerika Serikat mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang. Kebijakan ini semakin menambah kebimbangan investor untuk menanamkan dananya di Indonesia.
"Sentimen-sentimen tersebut akhirnya membuat para investor melakukan rebalancing portofolio ke aset yang sifatnya defensif atau membawa dananya keluar," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (26/2/2020).
Hendriko memperkirakan, aksi jual oleh investor asing berpotensi terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Pasalnya, hingga saat ini wabah virus corona kian meluas ke negara-negara seperti Italia dan Korea Selatan dan tanda-tanda penyelesaiannya belum terlihat.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (26/2/2020) net sell kembali terjadi hari kelima berturut-turut. Tercatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sampai Rp1,75 triliun. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,70 persen ke level 5.688.