Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efisiensi Operasional Topang Perbaikan Kinerja Indosat (ISAT)

Kinerja Indosat pada 2019 cukup solid dan melampaui ekspektasi.
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Efisiensi operasional dinilai menjadi salah satu poin positif dari kinerja PT Indosat Tbk. pada 2019. Tren perbaikan kinerja juga diperkirakan akan berlanjut hingga tahun ini.

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya menilai kinerja Indosat pada 2019 cukup solid dan melampaui ekspektasi. Pertumbuhan laba bersih positif pada tahun lalu, lanjutnya, mencerminkan keberhasilan efisiensi yang dilakukan Indosat.

“Kami menilai kinerja bottom line positif tersebut karena langkah efisiensi perusahaan, hal itu terlihat dari penurunan beban operasional perusahaan,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (24/2/2020).

Di sisi lain, menurutnya perbaikan kinerja perseroan juga didorong oleh agresifitas ekspansi perseroan pada tahun lalu. Hal itu, lanjut dia, tercermin keberhasilan perseroan meningkatkan jumlah pengguna menjadi 59,3 juga pelanggan di tengah ketatnya persaingan di industri operator telekomunikasi.

Dia memproyeksikan kinerja perseroan masih akan positif seiring dengan peningkatan kebutuhan layanan data di Indonesia. Selain itu, perbaikan ARPU dan keberlanjutan program efisiensi akan memainkan peranan penting dalam kinerja Indosat ke depan.

“Kami memproyeksikan top line masih akan tumbuh 6 persen—7 persen pada tahun ini, karena kenaikan ARPU akan lebih terbatas. Kami merekomendasikan beli dengan target harga Rp3.930 per saham,” jelasnya.

Dihubungi secara terpisah, Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra juga menilai positif kinerja Indosat pada 2019. Efisiensi dalam hal penurunan biaya BTS per tahun, dan serta komposisi BTS 4G yang meningkat menjadi beberapa poin penting.

Dia memaparkan meski terjadi pemulihan kinerja operasional, menurutnya operasional perseroan masih mencatatkan rugi bersih jika laba dikeluarkan dari penjualan aset. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan beban bunga. Namun secara umum, pendapatan perseroan tetap tumbuh berkat pertumbuhan data.

Berdasarkan akumulasi itu, menurutnya saham ISAT saat ini berada dalam posisi undervalue. Menruutnya, nilai wajar saham perseroan adalah Rp4.300 per saham. Adapun, pada perdagangan Senin (24/2/2020), saham ISAT ditutup melemah 1,36 persen ke level Rp2.170 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper