Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

J Resources (PSAB) Estimasi Belanja Modal US$50 Juta

Capex tersebut masih belum final karena perseroan masih mempertimbangkan beberapa strategi untuk mengefisiensikan operasional untuk menjaga arus kas perseroan.
Direktur PT J Resources Asia Pasific Tbk William Surnata (dari kanan) berbincang dengan Direktur Edi Permadi, Direktur Budikwanto Kuesar, dan Vice President Eksplorasi Adi Maryono, usai menerbitkan obligasi perseroan, di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur PT J Resources Asia Pasific Tbk William Surnata (dari kanan) berbincang dengan Direktur Edi Permadi, Direktur Budikwanto Kuesar, dan Vice President Eksplorasi Adi Maryono, usai menerbitkan obligasi perseroan, di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT J Resources Asia Pasifik Tbk. mengestimasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan pada tahun ini mencapai US$50 juta.

Direktur Utama J Resources Asia Pasifik Edi Permadi mengatakan bahwa capex tersebut masih belum final karena perseroan masih mempertimbangkan beberapa strategi untuk mengefisiensikan operasional untuk menjaga arus kas perseroan.

“Sekitar US$50 juta, belum final, harapannya kami dapat mempertahankan operasi dengan biaya seefisien mungkin,” ujar Edi saat coffee talks bersama J Resources di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Edi mengaku pihaknya kini tengah mempertimbangkan untuk menggunakan jasa kontraktor eksternal pada operasi tahun ini dan menghitung peluang efisiensi dibandingkan dengan menggunakan jasa kontraktor inhouse.

Dalam estimasi capex tersebut sudah termasuk belanja modal tetap setiap tahun untuk operasional tambang sebesar US$15 juta hingga US$20 juta. Alokasi belanja modal tahun ini sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan eksplorasi Blok Doup di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

Adapun, total investasi proyek tersebut berada di kisaran US$125 juta hingga US$150 juta yang berasal dari sisa penerbitan obligasi berkelanjutan tahap III perseroan dan pinjaman dari Bank BNI.

Sebagai informasi, emiten berkode saham PSAB itu berencana mengemisi Obligasi Berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahap III Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebesar Rp569,65 miliar.

Rencananya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk mempercepat pembayaran Medium Term Notes Tahap I yang diterbitkan oleh anak usaha sebesar Rp500 miliar sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Direktur J Resources Asia Pasifik Sanjaya J mengatakan bahwa perseroan lebih memilih untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan dibandingkan dengan global bond adalah kupon bunga obligasi berkelanjutan yang dinilai lebih menarik.

“Karena kami pemasukannya menggunakan dolar AS, kami mempunyai kesempatan, untuk menggunakan fasilitas cost currency swap, pinjaman rupiahnya bisa kita swap menjadi dolar AS sehingga bunganya lebih menarik sebesar 5 hingga 7 persen, dibanding kupon global bond,” ujar Sanjaya.

Di sisi lain, perseroan menargetkan produksi tahun ini tidak jauh berbeda dengan realisasi produksi pada tahun lalu, yaitu di kisaran 171.000 ounce (oz). Adapun, Edi mengaku realisasi produksi pada tahun lalu lebih tinggi dibandingkan dengan target 2019 sebesar 169.000 oz.

Overproduction tersebut dikarenakan perseroan melakukan efisiensi operasional yaitu menerapkan agromelarasi, sehingga emas yang dapat diesktrak menjadi lebih banyak dan optimal saat processing.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper