Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia mencabut penghentian sementara perdagangan efek PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE).
Melalui pengumuman yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, BEI memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek, baik saham maupun obligasi, TELE.
"Dengan demikian, sejak sesi I tanggal 19 Februari 2020, saham dan obligasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. dapat diperdagangkan di seluruh pasar," demikian pengumuman BEI, Selasa (18/2/2020).
Keputusan bursa itu merujuk pada pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-2479/DIR/0220 tanggal 18 Februari 2020 perihal Konfirmasi Pembayaran Bunga ke-4 dan Pelunasan Pokok atas Obligasi Berkelanjutan II Tiphone Tahap I Tahun 2019.
Berdasarkan catatan Bisnis, TELE memiliki kewajiban membayar utang sebanyak Rp284 miliar, terdiri dari utang jatuh tempo Februari 2020 sebesar Rp53 miliar dan jatuh tempo Juni 2020 sebanyak Rp231 miliar.
Sekretaris Perusahaan Tiphone Mobile, Semuel Kurniawan mengatakan perseroan akan merilis surat utang baru untuk melunasi kewajiban itu. “Kami akan me-refinancing utang seperti yang lazim dilakukan yaitu penerbitan surat utang baru,” katanya kepada Bisnis pada Senin (3/2/2020).
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan September 2019, pada 2017 TELE menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Seri B Tahun 2017 sebesar Rp231 miliar dengan tingkat suku bunga 10,5 persen. Lalu pada 8 Februari 2019, TELE menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tiphone tahap I Tahun 2019 sebesar Rp53 miliar dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,5 persen per tahun.
Adapun total utang obligasi yang akan jatuh pada tahun 2020 seluruhnya mencapai Rp539,02 miliar. Total kas dan setara kas perusahaan bersandi saham TELE tercatat sebesar Rp1,07 triliun, melampaui jumlah yang jatuh tempo pada tahun ini. Pada hari ini, TELE tercatat turun 6 poin atau 2,91 persen ke level Rp200. Emiten distributor itu diperdagangkan sebanyak 34,34 juta saham.