Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Portofolio Telkom, Tiphone (TELE) Cetak Rugi Bersih Rp118 Miliar Semester I/2022

Emiten portofolio Telkom, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE) mengalami kenaikan rugi bersih meskipun mencatatkan kenaikan pendapatan.
Seorang teknisi tengah memperbaiki telepon selular. Usaha service center adalah salah satu pilar bisnis PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk./tiphone.co.id
Seorang teknisi tengah memperbaiki telepon selular. Usaha service center adalah salah satu pilar bisnis PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk./tiphone.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten portofolio investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE) mencatatkan peningkatan pendapatan, tetapi mengalami rugi bersih sepanjang semester I/2022.

Emiten berkode saham TELE ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,36 triliun di semester I/2022. Pendapatan ini naik 110,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp645,4 miliar.

Pendapatan TELE ditopang oleh pendapatan voucher dan kartu perdana sebesar Rp1,35 triliun, dan telepon selular sebesar Rp2,01 miliar.

Meningkatnya pendapatan tersebut turut menaikkan beban pokok pendapatan perseroan 111,4 persen menjadi Rp1,35 triliun, dari Rp640,1 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).

Perseroan masih mampu mencatatkan laba bruto sebesar Rp6,74 miliar, naik 27,12 persen dibanding semester I/2021 sebesar Rp5,3 miliar.

Meski demikian, TELE mencatatkan rugi bersih yang meningkat dari Rp59,1 miliar di semester I/2021, menjadi Rp118,7 miliar di semester I/2022, atau naik 100,85 persen.

Adapun hingga akhir Juni 2022, TELE mencatatkan penurunan total aset menjadi Rp146,3 miliar, dari Rp225,9 miliar dibandingkan akhir Desember 2021.

Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp4,5 triliun di 30 Juni 2022, dari Rp4,4 triliun di 31 Desember 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan defisiensi modal menjadi Rp4,3 triliun di akhir semester I/2022, dari Rp4,2 triliun di akhir 2021.

Sebagai informasi, anak usaha Telkom, yakni PT PINS Indonesia memiliki sebanyak 24 persen saham atau 1,75 miliar saham di TELE. Berdasarkan catatan Bisnis, PINS tercatat membeli saham Tiphone Rp876,7 miliar atau 1,1 miliar saham pada September 2014.

Selain membeli saham Tiphone, PINS juga tercatat melakukan eksekusi atas penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 638 juta lembar saham TELE dengan nilai pelaksanaan Rp812,2 per saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp518,2 miliar.

Dengan transaksi tersebut, PINS memiliki 1,7 miliar saham TELE atau setara 25 persen dari seluruh modal yang telah disetor dalam perseroan.

Namun, saat ini saham TELE tercatat berada di harga Rp50 per saham. Saham TELE tercatat mendapatkan notasi khusus dari bursa, yakni E yang berarti memiliki ekuitas negatif, dan X yang menandakan efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper