Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apexindo (APEX) Bakal Lakukan OWK Rp2,64 Triliun

Emiten minyak dan gas (migas) PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) berencana melakukan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang akan menjadi saham baru melalui mekanisme private placement.
PT Apexindo Pratama Duta/apexindo.com
PT Apexindo Pratama Duta/apexindo.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minyak dan gas (migas) PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) berencana melakukan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang akan menjadi saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Nilai OWK tersebut mencapai US$185,84 juta atau sekitar Rp2,64 triliun. Rencana transaksi OWK terbagi dalam dua tranche.

Tranche 1 ialah penerbitan sebanyak-banyaknya 886,61 juta saham dengan harga konversi Rp1.846,63 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp1,64 triliun atau US$115 juta.

Harga konversi Rp1.846,63 merupakan harga penutupan hari kerja terakhir bulan ini atau 5 tahun sejak homologasi. Homologasi pengesahan hakim atas persetujuan antara debitur dan kreditur konkuren untuk mengakhiri kepailitan atau pailit.

Adapun, Tranche 2 adalah penerbitan sebanyak-banyaknya 109,68 juta saham dengan harga konversi Rp9.195,29. Harga itu merupakan ulang tahun ketiga puluh (30) dari tanggal homologasi. Nilai transaksi Tranche 2 mencapai Rp1 triliun atau US$70,84 juta

“Harga pelaksanaan di atas ditentukan berdasarkan perjanjian perdamaian, akan dilaksanakan dengan wajar, dan tidak merugikan pemegang saham. Total saham baru yang diterbitkan 996,3 juta saham,” papar manajemen Apexindo dalam keterbukaan informasi, Senin (17/2/2020).

Manajemen Apexindo menjelaskan dalam Perjanjian Perdamaian diatur bahwa utang perseroan terhadap kreditor OWK akan diselesaikan melalui penerbitan saham baru dengan mekanisme penambahan modal melalui penerbitan OWK.

Rencananya, aksi korporasi OWK tersebut akan dilaksanakan selambat-lambatnya awal Maret 2020. Perseroan akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Februari 2020 untuk meminta restu pemegang saham.

Berdasarkan asumsi rencana transaksi, ekuitas perseroan akan mengalami peningkatan dari sebelumnya defisiensi modal US$159,99 juta menjadi US$57,99 juta per Maret 2019. Selain itu, jumlah liabilitas APEX akan berkurang US$221,72 juta menjadi US$444,94 juta dari sebelumnya US$666,66 juta.

Penurunan utang yang diiringi dengan kenaikan ekuitas ini memperbaiki rasio utang perseroan terhadap aset menjadi 88 persen dari sebelumnya 132 persen. Rasio lancar pun meningkat menuju 107 persen dari sebelumnya 16 persen.

Setelah penambahan modal efektif, maka persentase kepemilikan dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan (dilusi) sebanyak 27,25 persen.

Pemegang saham APEX adalah PT Aserra Capital sebesar 66,99 persen, CDH Archer Limited 5 persen, CDH Bowman Limited 5 persen, PT Trimegah Sekuritas Tbk. 6,98 persen, Eka Dharmajanto Kasih 1,07 persen, masyarakat 14,95 persen, dan Erwin Sutanto 0 sekian persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper