Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik Tesla Inc berencana melepas saham baru senilai US$2 miliar, hanya dua pekan setelah Elon Musk mengatakan meningkatkan belum membutuhkan tambahan modal.
Dengan asumsi penjamin emisi menggunakan opsi mereka untuk membeli saham baru ini, penawaran tersebut dapat menghasilkan sekitar US$2,3 miliar tambahan dana segar untuk perusahaan.
Tambahan modal ini akan membantu mendanai pengeluaran sebanyak US$3,5 miliar tahun ini, yang diungkapkan perusahaan kurang dari satu jam sebelumnya.
Saham Tesla ditutup menguat 4,78 persen pada akhir perdagangan Kamis (13/2/2020) di bursa AS setelah analis mengatakan penawaran itu akan menopang neraca perusahaan dan mendukung rencana pertumbuhan yang direncanakan Elon Musk. Saham Tesla telah melonjak lebih dari tiga kali lipat sejak perusahaan merilis laporan laba positif pada Oktober.
Penawaran saham ini berbanding terbalik dari pernyataan Elon Musk pekan lalu yang mengatakan bahwa Tesla dapat menyediakan modal sendiri tanpa bantuan bursa Wall Street. Perusahaan telah mengeluarkan pengeluaran dengan bijaksana dan tidak menahan pengeluaran dengan cara yang akan membatasi kemajuan, katanya.
"Jadi mengingat hal itu, tidak masuk akal untuk mengumpulkan modal karena kami berharap akan menghasilkan uang terlepas dari tingkat pertumbuhan saat ini," kata Musk pada 29 Januari, seperti dikutip Bloomberg.
Tesla akan menggunakan dana hasil penawaran saham untuk memperkuat neraca keuangannya dan untuk tujuan umum perusahaan. Saham baru ini diperkirakan mulai perdagangan pada hari Jumat (14/2).
“Meskipun agak bertentangan dengan komentar terbaru manajemen, ini merupakan penawaran saham yang telah dipikirkan dengan matang,” kata Ben Kallo, seorang analis di Robert W. Baird.
"Ini merupakan langkah cerdas," kata Joe Osha, seorang analis di JMP Securities. "(Penawaran saham) ini memungkinkan mereka untuk mempercepat peningkatan kapasitas yang telah mereka rencanakan, jadi ini adalah kabar baik."
Tesla memproyeksikan pengeluaran akan melonjak 164 persen tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, Tesla cenderung menghemat anggaran, dengan hanya menghabiskan modal US$1,33 miliar dari rencana awaln sebesar US$2,5 miliar.