Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Dolar atas Yen Naik, Dekati Level Tertinggi dalam 2 Minggu

Walau begitu, kekhawatiran akan virus baru kemungkinan besar akan membayangi pasar selama berminggu-minggu karena investor menilai dari skala dampak ekonominya.
Mata uang yen Jepang dan Dollar AS./Bloomberg
Mata uang yen Jepang dan Dollar AS./Bloomberg

Bisnis.com, TOKYO – Indikator ekonomi AS yang positif menjelang data pekerjaan utama membuat dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi dua minggu terhadap yen di perdagangan Asia pada Jumat (7/2/2020) pagi. Namun, penyebaran virus corona baru di China tetap berisiko ke pasar keuangan.

Sementara itu, yuan naik tipis terhadap dolar di tengah harapan stimulus China akan mengurangi dampak ekonomi dari epidemi, tetapi meningkatnya angka kematian telah membuat investor tetap menahan diri.

Pound sterling diperdagangkan di dekat level terendah 6 minggu terhadap greenback dan mencatat kerugian besar terhadap euro, dibayangi oleh kekhawatiran terus-menerus tentang negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa untuk kesepakatan perdagangan pasca-Brexit.

“Ada persepsi bahwa ekonomi AS akan lebih sedikit terpengaruh oleh virus daripada China atau negara lain, sehingga merupakan faktor kekuatan dolar,” kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities di Tokyo.

Walau begitu, kekhawatiran akan virus baru kemungkinan besar akan membayangi pasar selama berminggu-minggu karena investor menilai dari skala dampak ekonominya.

Dolar diperdagangkan pada 109,97 yen pada Jumat pagi di Asia, tepat di bawah level tertinggi 2 minggu sebelumnya. Untuk minggu ini, dolar berada dalam jalur kenaikan 1,5 persen terhadap yen, yang akan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2018.

Di pasar luar negeri, yuan bertahan stabil di 6,9790 yuan per dolar.

Yen dan franc Swiss, dua mata uang yang dicari sebagai safe haven, awalnya naik karena epidemi virus corona terjadi bulan lalu, tetapi kedua mata uang berbalik arah pekan ini.

Terhadap dolar, franc Swiss diperdagangkan pada 0,9747, menuju penurunan mingguan terbesar sejak Agustus 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper