Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk. mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure sebanyak US$20 juta pada 2020.
Presiden Direktur Golden Energy Mines Bonafasius mengatakan belanja modal akan digunakan untuk menunjang infrastruktur pertambangan yang dikelola perseroan. Dia menambahkan, perseroan tidak mengalokasikan belanja modal untuk eksplorasi tambang baru.
“[Belanja modal] Hanya untuk menunjang infrastruktur, tidak ada eksplorasi baru,” ujar Bonafasius saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).
Untuk diketahui, perusahaan bersandi saham GEMS itu memiliki total area pertambangan batu bara seluas 66.204 hektare dengan sumber daya potensial 2,89 miliar ton. Area itu juga menyimpan total cadangan sebanyak 1 miliar ton.
Kegiatan usaha GEMS tersebar di Jambi, Sumatra Selatan,Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Pada 2020, GEMS menargetkan produksi batu bara sebanyak 29 juta ton, lebih rendah dari realisasi produksi batu bara pada tahun lalu sebanyak 30 juta ton.
Di sisi lain, Bonafasius mengaku optimistis terhadap prospek industri batu bara domestik kendati tren harga emas hitam itu mengalami tren penurunan. Dia memperkirakan, harga batu bara pada tahun ini tidak akan berubah signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca Juga
Bonafasius memperkirakan, harga batu bara dengan kalori 4.200 akan berada di kisaran US$34 per ton sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (3/2/2020), harga batu bara Bursa Newcastle untuk kontrak Februari 2020 tercatat di level US$66,3 per ton. Sepanjang tahun berjalan, harga batu bara telah bergerak terkoreksi 3,98 persen.