Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak berjuang mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2020), di tengah pelemahan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG dibuka menguat 0,28 persen atau 17,06 poin di level 6.130,1.
Kemudian pada pukul 09.06 WIB, tenaga indeks tergerus ke level 6.118,96 dengan kenaikan hanya 5,91 poin atau 0,1 persen pada pukul 09.06 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (29/1/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 6.113,04 dengan kenaikan tipis 0,03 persen atau 1,86 poin.
Sebanyak 8 dari sembilan sektor terpantau bergerak di zona hijau pada Kamis (30/1) pagi, dipimpin pertanian (+0,29 persen) dan finansial (+0,27 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak di zona merah adalah aneka industri (-0,51 persen).
Sementara itu, sebanyak 18 saham menguat, 5 saham melemah, dan 653 saham stagnan dari 676 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 1,73 persen dan 0,88 persen menjadi pendorong utama atas pergerakan IHSG pada pukul 09.07 WIB.
Di sisi lain, pelemahan saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) masing-masing sebesar 0,73 persen dan 0,86 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 naik 0,19 persen atau 1,08 poin ke level 555,57 pada pukul 09.07 WIB, setelah dibuka menguat 0,46 persen atau 2,56 poin di posisi 557,05.
Sementara itu, nilai tukar rupiah tergelincir dan melemah tipis 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp13.639 per dolar AS pukul 09.06 WIB, setelah mampu terapresiasi 0,07 persen atau 10 poin dan ditutup di posisi 13.634 pada Rabu (29/1).
Di Asia, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang terpantau melemah 0,89 persen dan 0,78 persen masing-masing Kamis pagi ini. Indeks Kospi Korea Selatan ikut turun 0,61 persen, Hang Seng Hong Kong melorot 0,86 persen, dan indeks FTSE Malay KLCI terkoreksi 0,31 persen.
Menurut tim Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG berpotensi kembali flat seiring dengan minimnya sentimen domestik dan belum adanya pendorong signifikan dari global.
Pada perdagangan Rabu (29/1/2020), indeks Dow Jones Amerika Serikat ditutup naik tipis 0,04 persen, S&P terkoreksi 0,09 persen, dan Nasdaq naik 0,06 persen.
Pasar bervariasi merespons keputusan bank sentral AS The Fed untuk mempertahankan Fed Funds Rate pada level 1,75 persen.
Penguatan pasar AS mayoritas didukung oleh kenaikan saham teknologi seperti Apple meskipun ada kekhawatiran atas pelemahan suplai dan produksi sehubungan dengan pabrik Apple yang berada China.
Dari dalam negeri, rilis data domestik pertumbuhan Foreign Direct Investment kuartal IV/2019 menunjukkan naik 6,4 persen yoy namun masih lebih kecil dibandingkan kuartal III/2019 yang naik hingga 17,8 persen yoy.
“Kami menilai hari ini IHSG berpotensi kembali flat seiring minimnya sentimen domestik serta belum adanya pendorong signifikan dari global,” tulis Samuel Sekuritas melalui publikasi risetnya.
Selain itu, tambah Samuel Sekuritas, investor cenderung melakukan profit taking untuk menyimpan cash di tengah kekhawatiran seputar virus corona (coronavirus) di China yang masih berlanjut.
Sebagai informasi, Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (30/1) menyebutkan jumlah total kematian yang dikonfirmasi karena virus corona di negara itu telah meningkat menjadi 170 pada akhir Rabu (29/1), sedangkan jumlah pasien yang terinfeksi meningkat lebih dari 1.700.