Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut tipis pada perdagangan pagi ini, Rabu (15/1/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di level Rp13.684 per dolar AS dengan depresiasi tipis 4 poin atau 0,03 persen.
Pergerakan rupiah kemudian menyentuh level Rp13.685 per dolar AS dengan pelemahan 5 poin atau 0,04 persen pada pukul 08.11 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (14/1/2020), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp13.680 per dolar AS dengan pelemahan 7 poin atau 0,05 persen, pelemahan pertama dalam empat hari perdagangan beruntun.
Menurut Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal, rupiah dihantui aksi ambil untung oleh investor setelah sebelumnya berhasil menyentuh level tertingginya sejak Februari 2018. Meski demikian, ia masih melihat ruang penguatan bagi rupiah.
“Secara teknikal memang sudah berada di area oversold, tetapi rupiah terlihat masih ada ruang untuk melanjutkan penguatannya lebih lanjut dan belum ada potensi untuk berbalik melemah,” ujar Faisyal kepada Bisnis.
Baca Juga
Rupiah masih dikelilingi sentimen positif seperti penandatanganan kesepakatan dagang tahap pertama AS dan China, meredanya ketegangan AS dan Iran di Timur Tengah, dan data ekonomi dalam negeri yang berhasil dirilis positif.
Seperti diketahui, pemerintah AS dan China direncanakan akan menandatangani kesepakatan dagang fase pertama pada Rabu, 15 Januari, waktu Washington.
Di sisi lain, tambah Faisyal, aksi ambil untung juga dilakukan pasar sebagai antisipasi dari negosiasi perdagangan AS dan China untuk mencapai kesepakatan dagang fase kedua.
Pasar mengantisipasi ketidakpastian dari kemungkinan alotnya negosiasi fase kedua setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan dagang tahap selanjutnya mungkin baru akan disepakati usai pemilihan presiden AS pada November 2020.
Faisyal memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.600 per dolar AS hingga Rp13.740 per dolar AS pada perdagangan Rabu (15/1/2020).
Bersama rupiah, sejumlah mata uang di Asia ikut melemah terhadap dolar AS pada Rabu (15/1) pagi, dipimpin won Korea Selatan dan ringgit Malaysia yang terdepresiasi 0,34 persen dan 0,22 persen masing-masing pada pukul 08.14 WIB.
Sebaliknya, nilai tukar yen Jepang, yang sifatnya sebagai safe haven kerap terangkat di tengah kekhawatiran geopolitik, terapresiasi tipis 0,05 persen terhadap dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, pagi ini terpantau bergerak flat di level 97,364-97,384, setelah berakhir naik tipis 0,03 persen di posisi 97,372 pada Selasa (14/1).