Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah bersama nilai tukar rupiah di tengah tekanan yang dialami pasar finansial global pascaserangan Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Seiring dengan terjungkalnya daya tarik aset berisiko, minat investor terhadap aset investasi aman (safe haven) pun terangkat dengan harga emas melonjak ke level tertingginya dalam lebih dari 6 tahun.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (8/1/2020):
Bursa Asia Lautan Merah, IHSG Ditutup Melemah 0,85 Persen
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan pelemahan 0,85 persen atau 53,66 poin di level 6.225,69.
Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin industri dasar (-2,15 persen) dan pertanian (-1,55 persen). Satu-satunya sektor yang mampu berakhir di wilayah positif adalah tambang (+0,19 persen).
Adapun dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 104 saham menguat, 304 saham melemah, dan 263 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 0,89 persen dan 3,38 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Pasar Saham Global Tertekan, Analis Optimistis Badai akan Berlalu
Pasar saham global serempak melemah setelah Iran menembakkan rudal ke dua fasilitas militer milik Amerika Serikat di Irak.
Pihak Pentagon AS telah mengkonfirmasikan perihal serangkaian rudal yang ditembakkan ke dua pangkalan udara AS-Irak pada Rabu (8/1) pagi waktu Baghdad.
Serangan tersebut merupakan aksi pembalasan pertama Iran atas serangan udara AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020).
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen di level Rp13.900 per dolar AS, di tengah kekhawatiran bahwa konflik AS-Iran akan memburuk setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak.
Padahal, pada perdagangan Selasa (7/1), rupiah mampu menguat 66 poin dan berakhir di posisi level Rp13.878 per dolar AS setelah pasar mengabaikan sentimen penghindaran risiko yang dipicu oleh ketegangan AS-Iran.
Seiring dengan pelemahan rupiah pada Rabu (8/1), indeks dolar AS bergerak flat sepanjang perdagangan hari ini di level 96,818-97,036.
Analis Yakin Ketegangan Timur-Tengah Tidak Berdampak pada Pasokan Minyak
Analis meyakini aksi balasan Iran terhadap AS yang berpotensi dapat menyulut perang antara kedua negara tersebut di Timur Tengah tidak akan berdampak pada pasokan minyak dunia.
Wakil Presiden Konsultasi Energi IHS Markit Singapura Victor Shum mengatakan bahwa dengan melihat kenyataan serangan tampak hanya ditujukan pada instalasi militer di Irak, pasokan minyak dinilai tidak akan terganggu.
Apalagi, hingga saat ini belum terdapat laporan bahwa adanya gangguan pasokan minyak dunia akibat ketegangan di Timur Tengah.
Iran Serang Amerika, Ini Kata Analis Dampaknya Pada Pasar
Sejumlah analis memperingatkan dampak memburuknya situasi di Timur Tengah terhadap pasar pascaserangan rudal oleh Iran ke pangkalan udara gabungan Amerika Serikat-Irak.
Setelah Iran menembakkan rudalnya pada Rabu pagi (8/1/2020) waktu Baghdad, pasar finansial global seketika terjungkal ke zona merah, reaksi serupa yang dialami ketika AS melancarkan serangan udara di Irak pada Jumat (3/1/2020) yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Padahal, mayoritas bursa saham dunia mampu rebound pada perdagangan Senin (6/1/2020) saat investor mengesampingkan ancaman Iran untuk membalas kematian Soleimani terhadap AS.
Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2020 menguat 11,80 poin atau 0,75 persen ke level US$1.586,10 per troy ounce pukul 15.52 WIB, setelah sempat menembus level US$1.600.
Emas melonjak ke level tertingginya dalam lebih dari enam tahun setelah Iran menyerang dua pangkalan udara AS-Irak pada Rabu (8/1/2020) pagi waktu Baghdad.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta melonjak Rp15.000 menjadi level Rp799.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas bertambah Rp14.000 menjadi Rp714.000 per gram.