Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten batu bara PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) turun 95,79% pada 2019 dan berlanjut pada hari pertama perdagangan 2020. Manajemen perusahaan buka suara soal amblasnya saham emiten pertambangan batu bara ini.
Berdasarkan data Bloomberg, saham FIRE anjlok 95,79% atau 7.424 poin ke level Rp326 per saham pada akhir perdagangan 30 Desember 2019.
Penurunan harga saham yang signifikan itu berbanding terbalik dengan lesatan harga saham FIRE pada 2018. Saat itu, FIRE meroket 6.260 poin atau 420,13% ke level Rp7.750 per saham.
Anjloknya saham FIRE pada 2019 berlanjut pada awal 2020. Pada perdagangan Kamis (2/1/2020), FIRE melorot 80 poin atau turun 24,54% ke level Rp246 per saham. Akibat penurunan harga yang signifikan itu, BEI mengenakan suspensi terhadap saham dan waran FIRE pada perdagangan 3 Januari 2020.
Dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Direktur Utama Alfa Energi Investama Aris Munandar mengaku penurunan saham perseroan lebih disebabkan oleh mekanisme pasar. Menurutnya, saham perseroan pun telah disuspensi oleh regulator untuk membuat investor tenang.
“Soal suspensi saham kami baru mengetahuinya dari manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI). Sekarang sudah dibuka karena penghentian sebagai periode cooling down,” katanya pada Rabu (8/1/2020).
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu (8/1/2020), harga saham FIRE naik 24,56% atau 56 poin ke level Rp284 per saham. Meski begitu selama sepekan terakhir, saham FIRE telah terkoreksi sedalam 12,88%.