Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.899 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (3/1/2020).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.899 per dolar AS, melemah tipis 4 poin atau 0,02 persen dari posisi Rp13.895 pada Kamis (2/1/2020).
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menyentuh level Rp13.910 per dolar AS dengan pelemahan 17 poin atau 0,12 persen pada pukul 09.42 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan pertama pascalibur Tahun Baru, Kamis (2/1/2020), rupiah berakhir di level Rp13.893 per dolar AS dengan pelemahan 27 poin atau 0,19 persen.
Sebelum kembali melemah, rupiah sempat rebound dengan dibuka terapresiasi tipis 8 poin atau 0,06 persen di posisi 13.885 pada Jumat (3/1). Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di level 13.883 – 13.910.
Meski melemah, nilai tukar rupiah tetap bergerak menuju penguatan mingguannya saat pulihnya prospek global mendorong prospek ekspor Indonesia.
“Minat asing pada obligasi Indonesia tampaknya berkelanjutan, yang akan membantu mendukung rupiah di kisaran level saat ini setelah kemarin sedikit melemah,” ujar Frances Cheung, kepala strategi makro Asia di Westpac, Singapura, dikutip dari Bloomberg.
Ia meperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan diperdagangkan antara level 13.860-13.950 dalam waktu dekat.
Seiring dengan pergerakan nilai tukar rupiah, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terkoreksi 0,107 poin atau 0,11 persen ke level 96,739 pukul 09.53 WIB.
Indeks dolar tergelincir ke zona merah setelah berakhir menguat 0,42 persen atau 0,401 poin di level 96,846 pada perdagangan Kamis (2/1).
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
3 Januari | 13.899 |
2 Januari | 13.895 |
31 Desember | 13.901 |
30 Desember | 13.945 |
27 Desember | 13.956 |
Sumber: Bank Indonesia