Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Emiten Baru Antre IPO pada Januari 2020

Pertama, sektor perkebunan yang diwakili oleh PT Cisadane Sawit Raya. Kedua, sektor keuangan yakni PT Bank Amar Indonesia dan PT Ashmore Asset Management Indonesia. Terakhir, sektor properti yakni PT Perintis Triniti Properti.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat empat calon emiten baru yang mengantre untuk melakukan penawaran saham perdana di Januari 2020. Berikut perinciannya.

Dikutip dari laman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jumat (3/1/2020), keempat calon emiten tersebut mewakili tiga sektor berbeda. Pertama, sektor perkebunan yang diwakili oleh PT Cisadane Sawit Raya.

Kedua, sektor keuangan yakni PT Bank Amar Indonesia dan  PT Ashmore Asset Management Indonesia. Terakhir, sektor properti yakni  PT Perintis Triniti Properti.

Perinciannya, PT Cisadane Sawit Raya tercatat akan melakukan penawaran saham perdana pada 9 Januari 2020. Adapun, harga saham yang ditawarkan sebesar Rp125 per lembar dengan 410.000 unit saham yang bakal diperdagangkan. Perusahaan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Lalu, di tanggal yang sama PT Bank Amar Indonesia juga mencatatkan perusahaannya di Bursa. Perusahaan berencana melego 1,2 juta lembar saham atau tepatnya 1.206.068.500 unit dengan harga Rp174 per lembar. Perusahaan pun menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Kemudian, dua hari berturut-turut yakni pada 14 Januari dan 15 Januari 2019, Bursa kembali diramaikan kehadiran emiten baru. Pada 14 Januari PT Ashmore Asset Management melantai di Bursa dengan menawarkan 111,11 juta lembar saham atau tepatnya 111.111.200. Harga saham yang ditawarkan sebesar Rp1.900 dan perusahaan menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Terakhir, PT Perintis Triniti Properti yang mencatatkan perusahaannya di Bursa sekaligus melakukan penawaran waran pada 15 Januari 2020. Perusahaan bakal menawarkan saham seharga Rp200 dengan jumlah 648,83 juta lembar atau tepatnya 648.833.400. Untuk waran yang akan ditawarkan, perusahaan menetapkan harga Rp380. Perusahaan pun menunjuk PT Royal Investium Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Sepanjang 2019, realisasi perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) sejumlah 55 emiten dengan nilai emisi sekitar Rp15,32 triliun. Adapun, untuk target pada 2019 BEI menargetkan sebanyak 76 pencatatan yang terdiri dari efek baru, obligasi, Efek Beragun Aset (EBA), dana investasi infrastruktur (DINFRA), dana investasi real estate (DIRE), dan reksa dana ETF (exchange-traded fund). Untuk 2020, BEI membidik 78 pencatatan untuk keseluruhan.

Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan pihaknya menargetkan jumlah perusahaan yang IPO pada 2020 setidaknya sama dengan realisasi pada 2018 atau dua tahun lalu.

“Kami ingin seperti dua tahun yang lalu, minimal 57 perusahaan yang kami harapkan bisa jadi saham baru melalui IPO di 2020,” ujarnya seusai Pembukaan Perdagangan 2020 di Jakarta, Kamis (2/1/2019).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya pada akhir Desember lalu menyebutkan saat ini bursa sudah memiliki 30 calon emiten di dalam pipeline IPO. Setidaknya, antrian ini menjadi bekal bursa membuka awal yang baik pada 2020.

“Di pipeline, perusahaan yang mencatatkan saham masih ada 30 perusahaan,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper