Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK : Pasar Modal Indonesia Cukup Positif di Tengah Dinamika Global

Dari sisi regulasi, OJK telah merilis 7 Peraturan OJK, 2 Surat Edaran OJK, dan 5 Surat Edaran Dewan Komisioner OJK untuk mendukung kegiatan di pasar modal.
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida memberikan sambutan saat seminar nasional bertajuk Financial Sector 4.0: Synergizing Fintech and Financial Institutions di Jakarta, Selasa (13/11/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida memberikan sambutan saat seminar nasional bertajuk Financial Sector 4.0: Synergizing Fintech and Financial Institutions di Jakarta, Selasa (13/11/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menilai kinerja pasar modal pada 2019 cukup positif di tengah ketidakpastian global.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan 2019 bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui. Namun, pasar modal di Tanah Air cukup tangguh melewati dinamika selama setahun ini.

Dari sisi jumlah investor, terdapat 2,48 juta investor di pasar modal yang masih mencatatkan kenaikan sebesar 40% dibandingkan dengan capaian pada 2018. Lalu, dana asing masuk ke pasar saham sebesar Rp49,19 triliun secara tahun berjalan.

Derasnya aliran dana asing juga masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dengan net buy sebesar Rp171,59 triliun dan ke instrumen obligasi korporasi sebesar Rp5,48 triliun. Masuknya dana asing yang cukup tinggi itu pula berimbas pada penurunan imbal hasil SBN sebesar 96,57 basis poin.

"Kinerja pasar modal Indonesia pada tahun ini tercatat cukup positif di tengah perkembangan geopolitik dan ekonomi global yang terus bergerak dinamis," ujarnya saat memberikan sambutan dalam penutupan perdagangan BEI pada 2019, Senin (30/12/2019).

Lebih lanjut, selama 2019, pihaknya telah menerbitkan pernyataan efektif untuk penawaran umum saham perdana dan penerbitan surat utang sebanyak 175 surat. Adapun, 56 surat utang di antaranya untuk menggalang dana dalam penawaran saham perdana. Totalnya, untuk 175 penawaran umum ini sebesar Rp166,25 triliun yang naik tipis 0,99% dibandingkan dengan capaian 2018.

Pemanfaatan penghimpunan dana melalui produk pengelolaan investasi seperti DIRE, DINFRA dan reksa dana meningkat hingga 8,37% secara tahun berjalan dengan nilai dana kelolaan sebesar Rp811,19 triliun.

Pada sektor syariah, jumlah saham yang masuk dalam daftar efek syariah tumbuh menjadi 441 dengan nilai kapitalisasi Rp 3.767,93 triliun. Hingga 27 Desember, outstanding 143 instrumen sukuk sebesar Rp29,83 triliun atau tumbuh sebesar 40,05%.

Reksa dana syariah yang beredar per 26 Desember 2019 sebanyak 264 produk dengan nilai aktiva bersih (NAB) sebesar Rp55,39 triliun atau tumbuh sebesar 60,59%.

Dari sisi regulasi, pihaknya telah merilis 7 Peraturan OJK, 2 Surat Edaran OJK, dan 5 Surat Edaran Dewan Komisioner OJK untuk mendukung kegiatan di pasar modal.

Perinciannya, pendalaman pasar modal Indonesia, melalui penerbitan instrumen pasar modal jangka menengah dan panjang, baik yang bersifat konvensional, syariah maupun ramah lingkungan, pengembangan infrastruktur pasar modal melalui pemanfaatan teknologi, serta memperluas basis investor di daerah.

Nurhaida menekankan komitmen regulator untuk menggenjot kinerja pasar modal lebih lanjut. Menurutnya, implementasi kebijakan moneter yang tepat dan tren dana murah akan mendorong masuknya aliran dana asing ke Indonesia yang masih menawarkan imbal hasil menarik.

"Ke depan, dengan implementasi kebijakan moneter yang akomodatif, tren suku bunga rendah masih berlaku secara global investor akan mencari higher-yielding asset sehingga ekspektasi aliran dana masuk ke emerging countries meningkat, termasuk Indonesia," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper