Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten anyar PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk. akan melepas sebanyak-banyaknya 807.400.000 saham biasa atas nama dalam aksi Initial Public Offering (IPO).
Jumlah saham itu dilepas dengan nilai nominal Rp50 per saham. Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan distribusi hasil perikanan rajungan dan makan laut beku itu menempatkan 35,06 persen dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum.
Dalam keterangan resmi (26/12/2019), Morenzo Abadi Perkasa menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin efek. Namun, sejauh ini harga penawaran masih belum ditetapkan.
Selain melepas saham, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 403.700.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 27 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham aham ini disampaikan.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru selain pemegang saham hasil konversi MCB yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang 2 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel.
Baca Juga
Morenzo Abadi Perkasa akan menggunakan dana dari hasil IPO untuk pembayaran utang pokok perseroan dan pembayaran utang pokok anak usaha, yaitu PT Mutiara Laut Abadi, dengan porsi 58,67 persen.
Sementara itu, sebesar 26,08 persen akan digunakan untuk belanja modal perseroan dan anak usaha, serta 15,26 persen sisanya dipakai untuk modal kerja.
Masa penawaran awal dalam jadwal penawaran umum berlangsung pada 17-26 Desember 2019, sedangkan tanggal efektif pada 31 Desember 2019. Kemudian, masa penawaran umum diperkirakan dapat dilaksanakan pada 2-6 Januari 2020 dan tanggal penjatahan diperkirakan pada 7 Januari 2020.
Adapun tanggal distribusi saham dan refund secara elektronik diperkirakan jatuh pada 8 Januari 2020 dan saham perdana perseroan diharapkan dapat dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari atau 10 Januari 2020.