Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Natal, Rupiah Bergerak Terbatas

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp13.979 per dolar AS, melemah tipis hanya turun 1 poin atau 0,01% dari perdagangan sebelumnya. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,04% menjadi 97,649.
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang Garuda bergerak terbatas pada perdagangan Senin (23/12/2019) seiring dengan semakin dekatnya libur hari raya Natal 2019 sehingga pelaku pasar cenderung menahan transaksi.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp13.979 per dolar AS, melemah tipis hanya turun 1 poin atau 0,01% dari perdagangan sebelumnya. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,04% menjadi 97,649.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan bahwa pasar umumnya akan cenderung lesu menjelang libur hari raya natal sehingga pergerakan rupiah menjadi lebih terbatas.

“Sentimen negatif rupiah yang juga membuatnya bergerak terbatas adalah tidak adanya data domestik yang dirilis pekan ini dan meredanya isu panas dari global, seperti perdagangan AS dan China,” ujar Faisyal saat dihubungi Bisnis, Senin (23/12/2019).

Selain itu, kondisi ketidakpastian politik di AS seiring dengan rancangan anggaran pemerintah yang telah disepakati senat dan menanti persetujuan Presiden AS Donald Trump juga membatasi rupiah untuk menguat.

Pasar khawatir jika Presiden AS Donald Trump menolak rancangan anggaran tersebut akan kembali memicu penutupan pemerintah sehingga melemahkan minat aset berisiko seperti rupiah.

Kendati demikian, rupiah mendapat dukungan dari pasar yang masih menyambut baik hasil kesepakatan perdagangan antara AS, Meksiko, dan Kanada. Terkoreksinya harga minyak global juga berhasil menjadi katalis positif rupiah pada perdagangan kali ini.

Adapun, Faisyal memprediksi pada perdagangan Kamis (26/12/2019), rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya karena pasar masih dihantui oleh perkembangan kesepakatan dagang AS dan China. Pasar menanti kepastian RUU pertahanan AS yang juga akan menyangkut petukaran informasi teknologi dan sangat mempengaruhi Huawei.

Jika Donald Trump menandatangani RUU tersebut, maka kemungkinan akan memicu kemarahan China sehingga kesepakatan parsial yang belum ditandatangani tersebut berpotensi batal dan pasar kembali bergejolak.

Faisyal memproyeksi rupiah bergerak di kisaran Rp13.940 per dolar AS hingga Rp14.000 per dolar AS pada perdagangan Kamis (26/12/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper