Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Infrastruktur IT, Ashmore Asset Management Bakal IPO

Manajer Investasi yang merupakan bagian dari Ashmore Investment Management Ltd. ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 111,11 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA-PT Ashmore Asset Management Indonesia akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada awal tahun depan melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO)

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, Manajer Investasi yang merupakan bagian dari Ashmore Investment Management Ltd. ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 111,11 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp25.

“Perseroan akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan menerbitkan saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan sebanyak-banyaknya 111,11 juta saham dengan nilai nominal Rp25 atau sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum ini,” tulis perseroan melalui prospektus, seperti yang dikutip pada Rabu (18/12/2019).

Perseroan juga akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 10% dari saham yang ditawarkan tersebut atau sebanyak 11,11 juta saham biasa atas nama untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) dengan harga perlaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.

Dengan demikian, setelah IPO nantinya kepemilikan Ashmore Investment Management Ltd. menjadi 60,04% dari sebelumnya 66,71%. Sementara kepemilikan publik menjadi 9% dan kepemilikan karyawan (ESA) 1%.

Lebih lanjut, dana yang dihimpun setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi (TI) sebanyak-banyaknya Rp200 miliar. Sisanya akan digunakan untuk memperkuat sumber dana dalam rangka pembentukan produk baru.

Adapun pengembangan infrastruktur TI diharapkan dapat mendukung industri pasar modal dalam penetrasi keuangan ke segmen nasabah milenial melalui platform aplikasi. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Mandiri Sekuritas.

Per 30 Oktober 2019, total dana kelolaan dari Ashmore AM tercatat Rp30 triliun yang terdiri dari 19 produk reksa dana dan 9 produk Kontrak Pengelolaan Dana. Dari Juni 2016 hingga Juni 2019, dana kelolaan perseroan telah naik 33% setiap tahunnya, lebih baik dari pertumbuhan industri sebesar 18%.

Adapun masa penawaran awal ditentukan pada periode 12—19 Desember 2019. Perkiraan tanggal efektif pada 30 Desember dan masa penawaran pada 2—8 Januari 2019.

Selanjutnya, tanggal penjatahan diperkirakan pada 10 Januari 2019 dengan perkiraan pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 13 Januari 2019. Saham Ashmore AM diperkirakan untuk tercatat di BEI pada 14 Januari 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper