Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pound Sterling dan Optimisme Brexit

Pada perdagangan Senin (16/12), pound sterling masih dibayangi oleh optimisme pasar terhadap resolusi kebuntuan Brexit akan segera terselesaikan seiring dengan kemenangan Partai Konservatif pada pemilihan umum Inggris.
Pound Sterling./Reuters
Pound Sterling./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pound sterling berpotensi untuk melanjutkan penguatan jangka pendek karena pasar yakin kemenangan Partai Konservatif akan membantu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk mengeluarkan Inggris dari Benua Biru melalui jalur parlemen.

Pada perdagangan Senin (16/12), pound sterling masih dibayangi oleh optimisme pasar terhadap resolusi kebuntuan Brexit akan segera terselesaikan seiring dengan kemenangan Partai Konservatif pada pemilihan umum Inggris.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 16.02 WIB, pound sterling bergerak menguat 0,22 persen menjadi US$1,3361 per pound sterling. Pound sterling sempat melonjak sebanyak 2,7 persen pada perdagangan Jumat (13/12), menjadi kenaikan intraday terbesar sejak April 2017.

Sepanjang tahun berjalan 2019, pound sterling telah berhasil untuk bergerak menguat 4,99 persen terhadap dolar AS.

Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa pound sterling berpotensi untuk melanjutkan penguatan jangka pendek karena pasar yakin kemenangan Partai Konservatif akan membantu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk mengeluarkan Inggris dari Benua Biru melalui jalur parlemen.

Sebagai informasi, pada pemilihan umum Inggris yang diadakan pada pekan lalu Partai Konservatif mendapat 364 kursi, sedangkan buruh hanya mendapat 203 kursi. Adapun, peroleh suara itu menjadi kemenangan pemilu nasional Partai Konservatif terbesar sejak kemenangan 1987 oleh Margaret Thatcer.

“Pasangan mata uang GBP/USD berpotensi bergerak naik menguji level resisten di US$1,3425 per pound sterling, selama harga tidak mampu menembus level support di US$1,3350 per pound sterling,” ujar Yudi seperti dikutip dalam publikasi risetnya, Senin (16/12/2019).

Dia mengatakan bahwa kenaikan lebih lanjut dari level resisten tersebut berpotensi menopang kenaikan lanjut untuk menguji level resisten berikutnya di US$1,3460 per pound sterling dan US$1,349 per pound sterling.

Sebaliknya, jika melemah, mata uang Negara Ratu Elizabeth tersebut berpotensi menguji level support di US$1,3350 per pound sterling dan penurunan lebih dalam dari level itu berpeluang menekan pound sterling menguji level support selanjutnya di US$1,3315 per pound sterling dan US$1,3285 per pound sterling.

Ekonom Senior Internasional Australia dan Selandia Baru Banking Group di London Brian Martin mengatakan bahwa pound sterling telah merespon dengan baik terhadap kemenangan pemilihan Partai Konservatif.

Namun, dia memperingatkan pound sterling terbuka untuk kembali bergerak terbatas karena perhatian pasar akan siap beralih ke pembicaraan perdagangan yang akan datang dengan Uni Eropa.

Kendati optimisme menguasai sentimen pasar, Brexit sesungguhnya masih jauh dari selesai karena tenggat waktu keluarnya Inggris dari Benua Biru semakin dekat, yaitu pada akhir Januari 2020 dan pasar masih meragukan pertumbuhan ekonomi Inggris.

Mengutip riset PT Asia Trade Point Futures, pound sterling berpotensi mengalami aksi profit taking setelah menyentuh level tertinggi seiring dengan investor yang mulai mengamankan keuntungan mereka dan merasa nilai tukar pound sterling telah priced-in dengan kondisi saat ini.

Sementara itu, dolar AS yang cenderung bergerak melemah juga telah membantu pound sterling untuk menguat. Greenback melemah dibayangi oleh proyeksi The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunga acuannya hingga 2020 dan memprediksi ekonomi AS akan melambat sehingga memberikan tekanan terhadap dolar AS.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,07 persen menjadi 97,101.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper