Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah pada Senin (16/12/2019) menguat ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Penguatan terpicu optimisme kesepakatan perdagangan parsial antara dua ekonomi terbesar dunia akan mendorong permintaan bahan bakar.
Berdasarkan data Bloomberg, minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari menguat 0,14 poin ke level US$60,21 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak telah menguat sekitar 9 persen bulan ini.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Februari menguat 0,12 poin ke level US$65,34 di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Kontrak naik hampir 5 persen sepanjang Desember.
Minyak mentah ditutup di atas US$60 per barel untuk sesi kedua berturut-turut. Ekspektasi bullish naik paling tinggi dalam tiga tahun terakhir dalam beberapa hari menjelang pengumuman China akan membeli lebih banyak produk pertanian AS. Kesepakatan itu diharapkan akan ditandatangani dan dirilis secara publik pada awal Januari.
"Investor masih mencerna berita tentang kesepakatan awal antara AS dan China," kata Michael Loewen, Direktur Analis Komoditas di Scotiabank, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Pasar juga memiliki kepercayaan dari data manufaktur dan layanan AS yang dirilis sebelumnya dimana menunjukkan ekonomi yang sudah kuat.
Meskipun banyak tarif yang dikenakan selama perselisihan perdagangan masih berlaku, perjanjian awal menandakan mulai mencairnya hubungan AS-China. Sebelumnya, terjadu penurunan produksi lebih dalam dari yang diperkirakan oleh OPEC dan mitranya di awal bulan Desember 2019.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Januari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
16/12/2019 | 60,21 | +0,14 poin |
13/12/2019 | 60,07 | +0,89 poin |
12/12/2019 | 59,18 | +0,42 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Februari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
16/12/2019 | 65,34 | +0,12 poin |
13/12/2019 | 65,22 | +1,02 poin |
12/12/2019 | 64,20 | +0,48 poin |
Sumber: Bloomberg