Bisnis.com, JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. meyakini serapan semen domestik pada tahun depan bisa membaik. Perseroan pun meningkatkan alokasi belanja modal untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya mengatakan secara industri diperkirakan serapan dalam negeri bakal tumbuh 3%-4% dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun ini. Pasalnya, proyek infrastruktur telah mulai menggeliat kembali sejak kuartal akhir 2019.
"Pertumbuhan kami juga sekitar proyeksi industri karena saya lihat ada multiplier effect dari proyek infrastruktur yang banyak dibuka. Dari Oktober sampai sekarang cukup menggembirakan," katanya di sela-sela acara HUT ke-31 Asosiasi Emiten Indonesia di Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Untuk persiapan menghadapi kenaikan permintaan pada 2020, emiten dengan kode saham INTP ini mengalokasikan belanja modal yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2019, yaitu sekitar Rp1,3 triliun. Nilai ini lebih tinggi Rp400 miliar dari capex tahun ini yang sekitar Rp900 miliar.
Serapan capex pada 2019 di antaranya digunakan untuk pembukaan tambang batu di Jawa Barat yang akan menyuplai kebutuhan bisnis semen beton dan pengembangan refuse derived fuel (RDF).
Walaupun permintaan dalam negeri pada 2020 diperkirakan mengalami perbaikan, Christian menilai persaingan masih akan ketat. Apalagi, bakal ada penambahan kapasitas baru dari tiga pabrikan semen. Dengan kondisi pasar yang masih menghadapi kelebihan pasokan, INTP pun tidak memiliki rencana untuk menambah kapasitasnya.
Baca Juga
"Kami sudah cukup karena kapasitas terpasang 24,5 juta ton, utilisasi sekitar 70%. Yang kami harapkan pertumbuhan bisa sekitar 3%-4% tahun depan, terminal-terminal kami di Palembang dan Lampung cukup baik untuk mendukung," katanya.
Sedikit Lebih Baik
Sementara itu, untuk penjualan INTP sampai akhir tahun, Christian memperkirakan bisa sedikit lebih baik dibandingkan dengan industri yang diproyeksikan tumbuh flat atau kurang lebih sama dengan raihan tahun lalu.
Corporate Secretary dan Direktur Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos sebelumnya menuturkan perseroan mengkhawatirkan rencana penerapan over dimensi over load (ODOL) pada 2020. Penerapan kebijakan ini disebutkan akan sangat berdampak pada industri semen.
"Outlook 2020 akan sangat berpengaruh terhadap faktor ini. Kami sangat berharap pemerintah dapat bersikap bijak, mengingat industri semen saat ini yang masih terpuruk," ujarnya.
Pada Oktober 2019 penjualan semen perseroan mencapai 1,85 juta ton. Dengan raihan ini, Oktober menjadi bulan terbaik bagi Indocement.
Dibandingkan dengan Oktober tahun lalu, realisasi penjualan tersebut lebih tinggi 3%, sementara dibandingkan dengan bulan sebelumnya maka terjadi peningkatan sebesar 11%. Selama periode berjalan penjualan semen INTP tercatat sebesar 14,65 juta ton.