Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berakhir di Zona Merah Usai 3 Hari Reli

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mematahkan reli penguatannya dan mengakhiri pergerakan pada perdagangan hari ini, Selasa (10/12/2019), di zona merah.
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mematahkan reli penguatannya dan mengakhiri pergerakan pada perdagangan hari ini, Selasa (10/12/2019), di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup terkoreksi 0,17 persen atau 10,29 poin di level 6.183,5 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (9/12), IHSG masih mampu mengakhiri pergerakannya di level 6.193,79 dengan kenaikan 0,11 persen atau 6,92 poin, penguatan hari ketiga sejak perdagangan Kamis (5/12).

Pergerakan indeks mulai tergelincir ke zona merah pada Selasa (10/12) dengan dibuka turun 0,11 persen atau 7,04 poin di posisi 6.186,75. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.179,52 – 6.205,13.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir terkoreksi, dipimpin pertanian (-0,87 persen) dan barang konsumen (-0,68 persen). Adapun sektor tambang dan finansial masing-masing mampu ditutup naik 0,99 persen dam 0,06 persen.

Dari 667 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 167 saham menguat, 226 saham melemah, dan 274 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 0,47 persen dan 1,43 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir perdagangan.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta, IHSG hari ini terkoreksi wajar setelah mampu menguat selama 3 hari perdagangan beruntun sebelumnya.

“Stochastic sudah membentuk pola dead cross di area overbought. Di sisi lain, masih terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat,” terang Nafan melalui riset hariannya.

Bersama IHSG, indeks saham lainnya di Asia mayoritas berakhir di zona merah. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun tipis 0,08 persen dan 0,09 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,22 persen.

Meski demikian, indeks Kospi Korea Selatan mampu melawan penurunan dengan menguat 0,45 persen dan indeks saham Shanghai Composite China naik 0,1 persen.

Dilansir dari Bloomberg, gambaran bursa saham di Asia menurun secara keseluruhan dalam volume di bawah rata-rata menjelang pertemuan kebijakan moneter sejumlah bank sentral dan datangnya tenggat waktu pengenaan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap impor China.

Pasar tengah menantikan kabar mengenai apakah pemerintah AS akan merealisasikan rencana kenaikan tarif terhadap impor China pada 15 Desember.

Investor tampaknya juga menahan perdagangan yang agresif menjelang pelaksanaan beberapa agenda penting dalam beberapa hari ke depan, mulai dari pertemuan kebijakan bank sentral AS Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa. hingga pemilihan umum di Inggris.

“Gagasan bahwa kita memiliki periode waktu yang relatif lebih tenang dalam ketegangan perdagangan AS-Tiongkok jelas sangat penting,” tutur Ben Powell, kepala pakar strategi Asia Pasifik di BlackRock Investment Institute.

“Namun, ini hanya periode yang relatif tenang. Ketegangan antara AS dan China bersifat struktural dan persisten,” tambahnya.

Bank sentral AS The Fed akan memutuskan kebijakan suku bunganya pada Rabu (11/12/2019) waktu setempat. Adapun Bank Sentral Eropa akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada Kamis (12/12/2019), tepat ketika pemilihan umum berlangsung di Inggris.

Bersama IHSG, nilai tukar rupiah tergelincir dan ditutup terdepresiasi 10 poin atau 0,07 persen di level Rp14.020 per dolar AS, setelah mampu mencatat penguatan lima hari perdagangan beruntun sebelumnya sejak perdagangan Kamis (3/12/2019).

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BBCA

-0,47

HMSP

-1,43

TLKM

-0,74

INTP

-2,19

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

BMRI      

+1,72

ADRO

+4,58

CPIN

+1,43

BDMN

+3,43

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper