Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak baru yang diperoleh PT Wijaya Karya Beton Tbk. hingga Oktober tahun ini didominasi oleh sektor infrastruktur.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Yuherni Sisdwi R. mengatakan perseroan telah membukukan nilai kontrak baru senilai Rp5,2 triliun sepanjang 10 bulan tahun ini. Raihan dari sektor inftastuktur menyumbang lebih dari separuh total nilai kontrak baru.
“Sektor infrastruktur berkontribusi 68,45% disusul oleh energi sebesar 16,43%,” ujarnya saat dihubungi akhir pekan lalu.
Selain kedua sektor tersebut, nilai kontrak baru yang didapat dari sektor properti sebesar 8,75%, kemudian dari sektor industri dan tambang masing-masing sebesar 4,86% dan 1,51%.
Beberapa proyek besar yang didapat emiten dengan kode saham WTON ini hingga Oktober 2019 antara lain jalan tol Pekanbaru-Padang Seksi Bangkinang-Pangkalan senilai Rp691,9 miliar, jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A senilai Rp220,69 miliar, dan jalan tol Balikpapan-Samarinda Paket 234 senilai Rp215,28 miliar.
Yuherni menyebutkan pihaknya masih optimistis meraih kontrak baru senilai Rp8,5 triliun pada akhir tahun ini. Angka ini, lanjutnya, masih tumbuh 10,4% dibandingkan dengan raihan sepanjang 2017 senilai Rp7,7 triliun.
Baca Juga
“Kami masih berpeluang untuk terus tumbuh di angka tersebut,” ujarnya.
Untuk meraih target akhir tersebut, WTON masih mengincar beberapa proyek, baik dari internal maupun eksternal. Sasaran proyek sampai dengan akhir tahun, antara lain proyek kilang RDMP, JLKA lintas Tebing-Siantar, Jalan KA Muara Enim, Jalan Tol Indrapura – Kisaran dan PLTU-1 Sulut 2x25 MW. Sementara untuk proyek dari internal antara lain Tol Pekanbaru – Padang, Harbour Road fase 2, Stadion BMW, Tol Semarang – Demak dan PLTU Sumbagsel 2x150 MW.
Sepanjang 9 bulan tahun ini perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,4% secara tahunan pada akhir September 2019. Laba bersih emiten dengan kode saham WTON ini tercatat senilai Rp303,26 miliar, sementara pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp279,81 miliar.
Selama 9 bulan, perseroan meraup pendapatan senilai Rp4,37 triliun. Angka ini naik 6,5% y-o-y dari Rp4,11 triliun. Sementara untuk kuartal III tahun ini atau selama Juli—September, WTON mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,73 triliun atau naik 14,8% y-o-y Rp1,51 triliun.
Direktur Utama Wijaya Karya Beton Hadian Pramudita sebelumnya mengatakan perolehan pertumbuhan selama 9 bulan adalah bagian dari hasil ekspansi perusahaan salah satunya dengan masuk ke segmen jasa konstruksi.
“Langkah awal yang baik, bagaimana segmen jasa kontruksi telah memberikan kontribusi 14,8% terhadap total pendapatan. Kami yakin jasa ini akan bisa menjadi sumber pertumbuhan bagi perusahaan ke depan selain dari produk Beton Precast dan Quarry,” katanya.
Adapun, Direktur Keuangan Wijaya Karya Beton Imam Sudiyono menuturkan selain mempertahankan pendapatan dan laba usaha untuk terus tumbuh, perusahaan juga bisa meningkatkan margin profitabilitasnya melalui pengendalian pos biaya sepanjang 9 bulan tahun ini.
Pada kuartal III/2019 margin usaha WTON tercatat sebesar 11,2%. Angka ini naik dibandingkan pada kuartal II/2019 yang sebesar 10,1% dan kuartal I/2019 sebesar 9,9%.
“Secara kuartalan margin laba kami terus meningkat, di tengah kondisi makro yang menantang. Kami juga mengupayakan terus perbaikan margin laba selain menggenjot pertumbuhan,” kata Imam.