Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Cari Suntikan Modal Lewat Private Placement

Berdasarkan data statistik OJK per Oktober 2019, terdapat 14 emiten melakukan private placement. Angka ini menyamai aksi private placement sepanjang tahun lalu.
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten berupaya menuntaskan aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada akhir tahun ini, selanjutnya siap berekspansi pada tahun depan.

Berdasarkan data statistik OJK per Oktober 2019, terdapat 14 emiten melakukan private placement. Angka ini menyamai aksi private placement sepanjang tahun lalu.

Mereka ialah PT J Resources Asia Pasifik Tbk., PT Merdeka Copper Gold Tbk., PT Urban Jakarta Propertindo Tbk., PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk., PT Sarimelati Kencana Tbk., PT Batavia Properindo Internasional Tbk., PT Atlas Resources Tbk., dan PT SLJ Global Tbk.

Selain itu, PT Megapower Makmur Tbk., PT Bali Towerindo Sentra Tbk., PT Modern Internasional Tbk., PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk.,
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk., dan PT Pelita Samudera Shipping Tbk. sudah merampungkan private placement.

Selain 14 emiten itu, masih ada PT Mega Perintis Tbk. dan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. yang sedang merancang aksi korporasi serupa.

Direktur Utama Mega Perintis Franxiscus Afat Adinata mengungkapkan perseroan telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan private placement pada RUPSLB yang digelar Rabu (13/11/2019). Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 79,7 juta saham baru atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Afat memperkirakan pelaksanaan private placement dapat tuntas pada akhir November tahun ini. Beberapa investor dari dalam negeri telah menyatakan minat untuk menyerap private placement perseroan.

Adapun, harga pelaksanaan private placement masih dalam negosiasi. Dengan asumsi rencana penambahan modal dilakukan pada 30 September 2019, harga pelaksanaan private placement sebesar Rp435 per saham. Sehingga, dana segar yang dikantongi dari hasil private placement sebesar Rp34,67 miliar.

Dana hasil private placement akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui akuisisi merek dan modal kerja, termasuk pembayaran sewa toko dan pendanaan belanja modal. Lebih lanjut, pada awal tahun depan, perseroan siap meluncurkan merek di segmen fesyen wanita.

Rencana ekspansi ini seiring dengan optimisme perseroan terhadap pertumbuhan yang lebih baik di pasar domestik pada tahun depan seiring berakhirnya momentum Pemilu, serta target pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5,3% yang dicanangkan pemerintah.

"[Private placement] paling lambat akhir bulan ini semua prosesnya selesai," katanya usai RUPSLB.

Sebelumnya, Direktur Utama Intikeramik Alamasri Industri Teuku Johas Raffli memperkirakan pelaksanaan private placement paling cepat pada akhir tahun ini atau harapannya dapat selesai pada awal tahun depan.

Sebagai informasi, emiten bersandi saham IKAI ini telah mendapatkan restu pemegang saham untuk melakukan private placement sebanyak-banyaknya sebesar 1,21 miliar saham seri B atau 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan per tanggal 30 Juni 2019.

Dengan asumsi harga pelaksanaan private placement pada harga Rp200 per saham, maka dana segar yang dikantongi IKAI sebanyak-banyaknya sebesar Rp242 miliar. Dana itu akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak usaha perseroan.

Ada 3 kandidat yang akan menjadi investor strategis untuk menyerap private placement IKAI. Meski begitu, perseroan belum dapat mengumumkan investor strategisnya.

"Masih belum bisa diumumkan. Pekan depan akan di-update lagi," terangnya dikonfirmasi pada Rabu (13/11/2019).

Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gustama mengatakan emiten ramai-ramai mencari sumber pendanaan baru salah satunya melalui private placement guna ekspansi bisnis perseroan pada tahun depan.

Menurutnya, emiten melihat peluang yang lebih besar pada tahun depan seiring dengan periode Pemilu atau tahun politik yang sudah berakhir. Faktor stabilitas politik dan keamanan memberikan katalis positif bagi meningkatnya stabilitas pertumbuhan makroekonomi domestik.

"Sekarang semua fokus pada pembangunan, fokus meningkatkan growth," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper