Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Lautan Merah, IHSG Terseret Melemah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (11/11/2019), di tengah pelemahan pasar saham global.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (11/11/2019), di tengah pelemahan pasar saham global.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup melemah 0,47 persen atau 29,25 poin di level 6.148,74 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (8/11), IHSG masih mampu mengakhiri pergerakannya di level 6.177,99 dengan kenaikan 0,20 persen atau 12,36 poin.

Indeks mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka terkoreksi 0,11 persen atau 6,55 poin di posisi 6.171,44 pada Senin (11/11) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.127,88 – 6.182,482.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin tambang (-2,84 persen) dan infrastruktur (-0,85 persen). Adapun sektor pertanian dan aneka industri masing-masing naik 1,28 persen dan 0,53 persen.

Dari 660 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 155 saham menguat, 247 saham melemah, dan 258 saham stagnan.

Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 19,44 persen dan 4,28 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir perdagangan.

Sejalan dengan IHSG, indeks saham lain di Asia mayoritas berakhir di wilayah negatif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-0,26 persen) dan indeks Kospi Korea Selatan (-0,61 persen).

Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 turun tajam 1,83 persen dan 1,76 persen masing-masing. Indeks Hang Seng Hong Kong bahkan berakhir anjlok 2,62 persen.

Adapun indeks Stoxx Europe 600 turun 0,2 persen, indeks futures S&P 500 melemah 0,3 persen, dan indeks MSCI Emerging Market melorot 1,2 persen.

Dilansir dari Bloomberg, pasar saham global serempak tertekan di zona merah pada perdagangan sore ini, di tengah memanasnya ketegangan sosial politik di Hong Kong dan ketidakpastian soal pembicaraan dagang Amerika Serikat-China.

Presiden Donald Trump mengatakan pada akhir pekan bahwa pemerintah AS belum mencapai kesepakatan dengan China. Trump juga menekankan bahwa ia tidak akan menghilangkan seluruh tarif terhadap China.

Sementara itu di Hong Kong, indeks saham Hang Seng anjlok hampir 3 persen setelah seorang pengunjuk rasa dikabarkan ditembak oleh aparat polisi pada Senin (11/11) pagi.

Rekaman video yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pengunjuk rasa tumbang dan terbaring dengan genangan darah dan mata terbuka lebar.

Seorang saksi mata Reuters mengatakan, polisi kemudian menembakkan gas air mata di lokasi yang sama tembakan dilepaskan.

Di sisi lain, dalam sebuah pernyataan, pihak kepolisian mengatakan para pengunjuk rasa yang radikal telah membuat barikade di beberapa lokasi di seluruh kota.

Insiden ini menyebabkan terganggunya layanan pada beberapa jalur kereta api dan kereta bawah tanah pada Senin pagi. Polisi anti huru hara pun dikerahkan di dekat stasiun dan pusat-pusat perbelanjaan.

Pergolakan di Hong Kong mengingatkan para investor akan risiko geopolitik yang masih bertahan saat pembicaraan perdagangan AS-China berlanjut.

“Kombinasi perang dagang AS-China dan protes Hong Kong memberi pengaruh negatif pada pasar Asia hari ini,” ujar James McGlew, analis di perusahaan pialang saham Argonaut.

"Protes Hong Kong telah berlarut-larut untuk sementara waktu dan pandangan dari dunia keuangan adalah bahwa peristiwa ini benar-benar telah mulai menggigit. Semakin jauh bertahan hal tersebut pasti akan menjadi sangat negatif,” tambahnya, dikutip dari Reuters.

Bersama IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,38 persen di level Rp14.067 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS turun tipis 0,04 persen atau 0,039 poin ke posisi 98,314 pada pukul 15.51 WIB.

Rupiah melemah pada hari kedua terhadap greenback di tengah kehati-hatian pasar soal pembicaraan perdagangan AS-China setelah Presiden Trump membantah rencana pengurangan tarif.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BYAN

-19,44

CPIN

-4,28

HMSP

-0,97

BMRI

-0,70

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

TPIA

+2,20

BBCA

+0,24

INDF

+2,26

SCMA

+8,51

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper