Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak fluktuatif di kisaran sempit pada perdagangan pagi ini, Kamis (7/11/2019), di tengah ketidakpastian soal penandatangan perjanjian perdagangan pendahuluan antara pemerintah AS dan China.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, naik tipis 0,015 poin atau 0,02 persen ke level 97,967 pada pukul 09.37 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (6/11), indeks dolar AS ditutup di posisi 97,952 dengan koreksi 0,031 poin atau 0,03 persen. Sebelum berbalik ke zona hijau, indeks sempat melanjutkan koreksinya dengan dibuka turun tipis 0,01 persen di posisi 97,947 pada Kamis (7/11).
Pergerakan dolar AS sedikit limbung pada Rabu (6/11) setelah seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan kepada Reuters bahwa penandatanganan perjanjian perdagangan "Fase Satu" bisa ditunda hingga Desember mendatang.
Padahal, Presiden Trump sebelumnya mengindikasikan perjanjian tersebut dapat ditandatangani pada November.
Keresahan investor pun bertahan mengenai risiko-risiko terhadap prospek global mengingat perang dagang AS-China dan Brexit tidak menunjukkan tanda-tanda resolusi cepat.
Baca Juga
"Dolar mencari arah," ujar Takuya Kanda, general manager departemen riset di Gaitame.com Research Institute, Tokyo, seperti dikutip dari Reuters.
“Katalis utama untuk pembelian dolar adalah ekspektasi bahwa kesepakatan perdagangan AS-China ditandatangani bulan ini. Jika tertunda satu bulan, itu bukan kekecewaan, tetapi kita perlu melihat apa yang dikatakan pemerintah China,” tambahnya.
Pemerintah AS dan China telah memberlakukan tarif impor pada barang-barang satu sama lain dalam perang dagang yang telah memukul pasar keuangan serta memperlambat investasi global dan pertumbuhan selama lebih dari satu tahun terakhir.
Investor berharap perjanjian perdagangan pendahuluan tersebut dapat mengurangi sebagian tarif. Namun hingga kini kepastian tentang pelaksanaan penandatanganan perjanjian itu masih belum pasti.
Sejumlah analis memperingatkan bahwa akan tetap sulit untuk menghilangkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi global.
“Perang perdagangan adalah alasan terbesar bahwa pertumbuhan global telah melemah selama 18 bulan terakhir. Kita ingin melihat tarif dikurangi. Kita masih menunggu tanda-tanda resolusi yang lebih jelas,” tutur Shane Oliver, kepala strategi investasi dan kepala ekonom di AMP Capital Investors, Sydney.
Posisi indeks dolar AS | |
---|---|
Tanggal | Posisi |
7/11/2019 (Pk. 09.37 WIB) | 97,967 (+0,02 persen) |
6/11/2019
| 97,952 (-0,03 persen) |
5/11/2019
| 97,983 (+0,49 persen) |
Sumber: Bloomberg