Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (6/11/2019) berpotensi melemah terbatas. IHSG diproyeksi tak cukup perkasa mempertahankan penguatan yang dicapai pada perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (5/11/2019), IHSG justru menunjukkan penguatan yakni sebesar 1,35% ke level 6.264. Penguatan tersebut ditopang oleh sektor agrikultur yang menguat 1,98%, aneka industri yang tumbuh 1,96%, dan sektor keuangan 1,94%.
Dikutip dari hasil risetnya, Selasa (5/11/2019), analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknis, IHSG diprediksi melemah. Hal itu terlihat pada indikator stochastic yang menyempit sebagai cerminan volume pembelian yang masih lemah meskipun secara tren pelemahan, cenderung terbatas.
Atas kondisi teknis itu, dia memperkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan besok berada di titik support 6.172 hingga 6.218. Sementara itu, untuk titik resistan, pergerakannya berada di rentang 6.287 hingga 6.310.
Menurut Dennies, IHSG pada perdagangan sebelumnya mampu menguat ditopang oleh kepercayaan investor akibat rilis data pertumbuhan ekonomi yang melampaui konsensus analis, yakni 5,02%.
Atas kondisi tersebut, dia merekomendasikan agar investor mencermati pergerakan saham beberapa emiten seperti UNVR, POWN, INKP, BBNI dan INDY.
Baca Juga
"Secara teknikal indikator stochastic mulai menyempit tetapi volume perdagangan masih terlihat lemah mengindikasikan trend pelemahan masih ada tetapi mulai terbatas," ujarnya.
Berbeda dengan Dennies, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan dalam hasil risetnya bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (6/11/2019) akan menguat seperti yang terjadi pada perdagangan sebelumnya.
Pergerakan IHSG diprediksi bakal berada di rentang 6.123 hingga 6.336 dengan asumsi fundamental RI yang masih kokoh sehingga membuat investor lebih optimistis.
Atas proyeksi itu, dia menyarankan agar investor mencermati saham beberapa emiten seperti ASII, TLKM, WIKA dan JSMR. Saham emiten lain yang bisa dicermati pada perdagangan besok, yaitu BBCA, BBNI, HMSP, GGRM dan ICBP.