Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB AS Kuartal III/2019 Lampaui Ekspektasi, Dolar Berbalik Menguat

Produk Domestik Bruto Amerika Serikat pada kuartal III/2019 tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi sehingga membuat indeks dolar AS menguat.
Ilustrasi-Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Ilustrasi-Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, SEMARANG—Produk Domestik Bruto Amerika Serikat pada kuartal III/2019 tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga membuat indeks dolar AS menguat.

Departemen Perdagangan pada Rabu (30/10/2019) pukul 8:30 waktu setempat melaporkan ekonomi di AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,9 persen pada kuartal III/2019. Hasil itu turun sedikit dari laju 2 persen pada kuartal II/2019.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad menyampaikan meskipun ada perlambatan pada kuartal III/2019, PDB AS melampaui proyeksi para ekonom dan analis yang memperkirakan ekonomi AS hanya akan tumbuh 1,6 persen.

“Selain data PDB, hasil dari pengeluaran konsumen yang berkelanjutan serta pengeluaran pemerintah menunjukkan hasil positif,” paparnya, Rabu (30/10/2019).

Pengeluaran konsumsi pribadi, pengeluaran oleh rumah tangga AS, naik pada tingkat tahunan sebesar 2,9 persen. Adapun, pengeluaran pemerintah tumbuh pada tingkat 2 persen.

Indeks dolar AS pun langsung menanjak setelah rilis data ekonomi AS. Sebelumnya, indeks sempat terjerembab ke level 97,57, kemudian menanjak menuju 97,7.

Sebagai informasi, data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap setiap bulan, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data PDB advance cenderung memiliki dampak yang paling besar.

Selanjutnya, pelaku pasar akan menantikan hasil rapat Federal Reserve yang berakhir pada 30 Oktober 2019 waktu setempat. Diperkirakan Fed akan memangkas suku bunga, sehingga dapat menekan dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper