Bisnis.com, SEMARANG—Produk Domestik Bruto Amerika Serikat pada kuartal III/2019 tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga membuat indeks dolar AS menguat.
Departemen Perdagangan pada Rabu (30/10/2019) pukul 8:30 waktu setempat melaporkan ekonomi di AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,9 persen pada kuartal III/2019. Hasil itu turun sedikit dari laju 2 persen pada kuartal II/2019.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad menyampaikan meskipun ada perlambatan pada kuartal III/2019, PDB AS melampaui proyeksi para ekonom dan analis yang memperkirakan ekonomi AS hanya akan tumbuh 1,6 persen.
“Selain data PDB, hasil dari pengeluaran konsumen yang berkelanjutan serta pengeluaran pemerintah menunjukkan hasil positif,” paparnya, Rabu (30/10/2019).
Pengeluaran konsumsi pribadi, pengeluaran oleh rumah tangga AS, naik pada tingkat tahunan sebesar 2,9 persen. Adapun, pengeluaran pemerintah tumbuh pada tingkat 2 persen.
Indeks dolar AS pun langsung menanjak setelah rilis data ekonomi AS. Sebelumnya, indeks sempat terjerembab ke level 97,57, kemudian menanjak menuju 97,7.
Sebagai informasi, data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap setiap bulan, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data PDB advance cenderung memiliki dampak yang paling besar.
Selanjutnya, pelaku pasar akan menantikan hasil rapat Federal Reserve yang berakhir pada 30 Oktober 2019 waktu setempat. Diperkirakan Fed akan memangkas suku bunga, sehingga dapat menekan dolar AS.