Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk. kian mengepul tercermin dari perolehan penjualan dan laba bersihnya yang naik dua digit sepanjang periode Januari-September 2019.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, emiten bersandi saham GGRM ini mengantongi pendapatan sebesar Rp81,72 triliun, tumbuh 16,93% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp69,89 triliun.
Pendapatan ini berasal dari penjualan segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang tumbuh 18,63% menjadi Rp74,90 triliun, diikuti segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang tumbuh 4,80% menjadi Rp5,80 triliun.
Adapun, segmen rokok klobot turun 15,84% menjadi Rp21,62 miliar, diikuti segmen kertas karton yang turun 7,04% menjadi Rp789,31 miliar, serta segmen lainnya turun 37,81% menjadi Rp217,32 miliar.
Biaya pokok penjualan naik 17,45% menjadi Rp65,98 triliun. Komponen terbesar dari biaya pokok penjualan yakni pita cukai, PPN, dan pajak rokok yang naik 17,62% menjadi Rp50,94 triliun.
Baca Juga
Dari situ, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Gudang Garam sebesar Rp7,24 triliun, tumbuh 25,73% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,76 triliun.
Perusahaan memiliki jumlah aset sebesar Rp71,97 triliun per 30 September 2019, tumbuh 4,16% dari jumlah aset per 31 Desember 2018 sebesar Rp69,10 triliun. Adapun, jumlah liabilitas sebesar Rp24,60 triliun dan ekuitas sebesar Rp47,37 triliun.