Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (30/10/2019) berpotensi menguat karena pergerakan di titik support yang cukup stabil.
Pada perdagangan hari ini, kondisi pasar cukup kondusif terhadap penguatan IHSG. IHSG berada di level 6.281 atau ditutup menguat sebesar 0,25% pada akhir perdagangan Selasa (29/10/2019).
Laju indeks ditopang oleh kinerja indeks saham di sektor properti yang naik 1,47% dan infrastruktur yang naik 1,07%. Sepanjang tahun berjalan 2019, IHSG menguat 1,4%.
Dikutip dari hasil risetnya, Selasa (29/10/2019), Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG cenderung dalam rentang konsolidasi.
Namun, dia berujar secara teknis pergerakan IHSG masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Hal itu terlihat pada pergerakan di titik support yang cukup terjaga.
Di sisi lain, aliran dana asing secara tahun berjalan (year to date/YTD) di pasar saham masih lebih besar dibandingkan dengan nilai dana yang keluar pada periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, dia menganggap pergerakan IHSG akan berada di rentang 6.187 hingga 6.372.
Baca Juga
Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan saham beberapa emiten untuk dicermati pada perdagangan besok, yakni ASII, BBCA, HMSP, TLKM dan BJTM. Kemudian saham emiten lain seperti SRIL, BBNI, UNVR dan MYOR agar turut menjadi perhatian pada perdagangan hari ini.
Saham Top Leaders dan Top Laggards IHSG | |||
---|---|---|---|
Kode Saham | Kinerja Ytd | Kode Saham | Kinerja Ytd |
BBCA | 19,6% | HMSP | -42% |
BBRI | 15,6% | GGRM | -34,4% |
TPIA | 56,5% | ASII | -15,2% |
TLKM | 15,5% | BDMN | -41,8% |
POLL | 352,9% | PTBA | -45,3% |
BRPT | 107,1% | UNTR | -22,0% |
SMMA | 38,7% | INKP | -34,4% |
BNLI | 114,4% | BYAN | -31,2% |
EXCL | 77,8% | BBNI | -12,2% |
MIKA | 67,6% | INAF | -82,7% |
Sumber: Bursa Efek Indonesia, per 29 Oktober 2019.
Berbeda dengan analisis William, Research Analysts Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG pada perdagangan Rabu (30/10/2019) cenderung melemah. Hal itu ditunjang oleh analisis teknis yakni indikator stochastic yang mulai melebar setelah membentuk dead cross di wilayah overbrought. Indikator tersebut, katanya, menandakan tren pelemahan yang bakal berlanjut.
Dia menyebut pergerakan tersebut berasal dari tindakan investor yang memilih untuk wait and see menjelang rilis data ekonomi dan penetapan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat.
Dengan demikian, pergerakan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support yakni 6.234 hingga 6.258 dan titik resistan di rentang 6.293 hingga 6.304.
Berdasarkan proyeksi itu, dia merekomendasikan saham beberapa emiten seperti ADRO, ICBP, UNVR, BSDE dan PWON pada perdagangan besok.
“Investor akan cenderung wait and see sehingga pergerakan akan terbatas menjelang rilisnya beberapa data perekonomian dan penetepan suku bunga The Fed,” katanya.