Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku pasar akan memberikan waktu kepada kabinet baru untuk menunjukkan performanya. Sementara ini, fokus pelaku pasar akan beralih dari sentimen politik.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo menyampaikan bahwa pengumuman pos kementerian pada pekan lalu telah sesuai dengan harapan pasar.
Selanjutnya, pelaku pasar disebut masih akan menunggu langkah konkrit yang akan diambil oleh para pembuat kebijakan yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi domestik dalam periode lima tahun ke depan.
“Mungkin perlu waktu karena banyak dari menteri ini yang mungkin baru di posisinya, butuh penyesuaian. Tapi saya rasa dari nama-nama yang ada itu dapat diterima oleh pelaku pasar,” tutur Laksono pekan lalu.
Ia menilai dari pergerakan pasar sepanjang pekan pengumuman kabinet, investor telah merespon dengan baik yang juga diikuti oleh peningkatan rata-rata nilai transaksi harian sebesar — selama sepekan terakhir.
Berdasarkan data BEI, rata-rata nilai transaksi naik 3,33 persen menjadi Rp9,34 triliun pada akhir perdagangan Jumat (26/10/2019) dari posisi Rp9,04 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Baca Juga
Manuel M. Maleaki, Direktur Aurora AM, menyampaikan hal serupa bahwa investor masih akan mencermati gebrakan dari figur-figur baru yang cukup menarik dari bursa kabinet.
“[IHSG] masih bisa [menguat], memang dari kabinet ada periode 100 hari kerja yang dicermati pasar, melihat gebrakan dari figur-figur baru yang cukup menarik untuk perekonomian,” jelasnya.
Selain itu, Manuel menambahkan, penunjang indeks menjelang akhir tahun ini juga berasal dari hasil laporan kinerja emiten kuartal III/2019 yang diharapkan lebih baik daripada realisasi paruh pertama.
Manajer investasi yang mengelola dana sekitar Rp1,2 triliun per 24 Oktober 2019 ini memperkirakan IHSG masih dapat menguat setidaknya ke 6.500 pada akhir tahun.
Adapun, target tersebut telah dipangkas dari sebelumnya 6.700. Manuel menjelaskan bahwa revisi dilakukan mengikuti perkembangan isu perlambatan ekonomi global dan prospek resesi pada 2020.
Senada, Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward Lubis juga menyampaikan bahwa pelaku pasar akan kembali memberikan penilaian terhadap kinerja pemerintah pada tahun depan.
“Penilaiannya tahun depan, setelah mereka [kabinet] perform, infrastruktur yang dibangun sudah sejauh mana pemanfaatannya dan dampaknya ke ekonomi,” jelas Edward.
Dirinya menilai sentimen global yang belum bersahabat masih akan menjadi kendala bagi kinerja pasar saham. Dengan absennya katalis baru pada pekan ini, pergerakan indeks dinilai wajar untuk bergerak di level sekarang ini.
Bahana TCW Investment Management memperkirakan IHSG akan bergerak menuju 6.500 pada akhir tahun.