Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada awal perdagangan hari ini, Kamis (24/10/2019), di tengah optimisme pascapengumuman jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,57 persen atau 35,57 poin ke level 6.293,38 pada pukul 09.12 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (23/10), IHSG berhasil mengakhiri pergerakannya di level 6.257,81 dengan penguatan 0,52 persen atau 32,31 poin, reli penguatan hari perdagangan kesembilan beruntun sejak 11 Oktober.
Indeks mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,22 persen atau 13,71 poin di posisi 6.271,51 pada Kamis (24/10). Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.270,19 – 6.294,65.
Seluruh sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin aneka industri (+1,18 persen), finansial (+0,89 persen), dan barang konsumen (+0,72 persen).
Sebanyak 142 saham menguat, 41 saham melemah, dan 476 saham stagnan dari 659 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 0,96 persen dan 0,94 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
Sentimen pengumuman dan pelantikan susunan menteri Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Rabu (23/10), diprediksi akan menopang IHSG melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (24/10).
Dalam risetnya, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan penguatan IHSG tersebut didukung optimisme pasca pengumuman menteri kabinet baru yang mendorong investor menjadi lebih agresif masuk ke pasar saham.
Fokus pasar kini tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan akan diumumkan Kamis (24/10) siang.
“IHSG Kamis (24/10/2019) diprediksi menguat. Candlestick ditutup di atas resistance moving average mengindikasikan potensi penguatan masih akan berlanjut. Pergerakan akan cenderung fluktuatif menjelang RDG Bank Indonesia dan investor akan mengantisipasi rilis kinerja emiten kuartal III/2019,” katanya.
Dennies memperkirakan titik support berada di rentang 6.177 hingga 6.217. Kemudian, titik resistance akan berada di kisaran 6.277 hingga 6.297.
Senada, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga memproyeksikan masih cukup besarnya potensi kenaikan untuk IHSG.
Data perekonomian yang akan dilansir mengenai BI Rate juga akan memberikan sentimen yang cukup positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Fundamental perekonomian pun masih cukup kuat sehingga akan menopang pola gerak IHSG.
“IHSG berpotensi menguat dalam rentang 6.123 hingga 6.302,” ujar William dalam riset harian.
Di pasar mata uang domestik, nilai tukar rupiah ikut terpantau terus menguat 36 poin atau 0,26 persen ke level Rp13.996 per dolar AS pada Kamis pagi (24/10) pukul 09.12 WIB.
Pada perdagangan Rabu (23/10) rupiah ditutup di level Rp14.032 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 9 poin atau 0,06 persen, penguatan hari perdagangan kelima berturut-turut sejak Kamis (17/10/2019).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut menguat 0,79 persen atau 4,32 poin ke level 551,21 pukul 09.13 WIB. Pada perdagangan Rabu (23/10), indeks Bisnis berakhir menguat 0,62 persen atau 3,38 poin di posisi 546,88, penguatan hari perdagangan kesembilan..
Adapun indeks saham lainnya di Asia mayoritas terpantau bergerak vatiatif, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (+0,60 persen), indeks Kospi Korea Selatan (-0,11 persen), dan indeks Shanghai Composite China (-0,11 persen).
Di Jepang, dua indeks saham utamanya, Nikkei 225 dan Topix masing-masing mampu menguat 0,58 persen dan 0,43 persen pada pukul 08.53 WIB.