Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk. mendapatkan alokasi impor gula mentah atau raw sugar sebesar 70.050 ton.
Corporate Secretary Tunas Baru Lampung Hardy mengatakan perseroan untuk pertama kali memeroleh alokasi impor gula mentah pada tahun ini. Emiten berkode saham TBLA itu harus mengimpor kuota gula mentah sebesar 70.050 ton sampai dengan akhir tahun.
“Iya betul kami dapat alokasi impor 70.050 ton,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (22/10/2019).
Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan telah melakukan penanaman kebun tebu hingga 12.000 hektare pada tahun lalu. Selain itu, TBLA memiliki kapasitas penyulingan gula rafinasi sebesar 900 ton per hari. Kapasitas itu telah naik dari sebelumnya 600 ton per hari.
Bahan baku gula mentah diimpor oleh TBLA dari Thailand, Australia, dan sejumlah negara di Amerika Latin. Adapun pada tahun lalu TBLA mendapatkan kuota impor awal sejumlah 75.000 ton.
Sementara itu, pada semester I/2019, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,27 triliun naik 14,41% dari posisi sebelumnya Rp1,11 triliun. Adapun penjualan kepada pihak berelasi menyumbang Rp766,04 miliar dan penjualan kepada pihak ketiga Rp510,15 miliar.
Baca Juga
Segmen gula dan rafinasi menyumbang 30,82% dari total pendapatan semester I/2019 sebesar Rp4,12 triliun. Sementara itu, beban penjualan produk gula dan rafinasi mencapai Rp937,39 miliar atau 30,87% dari totalnya sebesar Rp3,03 triliun.
Pada perdagangan hari ini, TBLA tercatat terkoreksi 20 poin atau 2,12% menjadi Rp925 per saham. TBLA dibuka pada level Rp945 per saham dan diperdagangkan sebanyak 4,96 juta kali. Adapun, selama setahun saham TBLA tumbuh tipis 0,22%.