Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan, PT Tunas Baru Lampung Tbk. mempertahankan kontribusi pendapatan dari segmen gula mencapai 30 persen pada tahun ini.
Pada akhir 2018, emiten bersandi saham TBLA masih memiliki persediaan gula senilai Rp827,63 miliar atau naik 32,41 persen dari posisi Rp625,05 miliar pada 2017. Sementara itu, luas tanaman tebu grup TBLA hingga akhir 2018 mencapai 10.455 hektare.
Corporate Secretary Tunas Baru Lampung Hardy mengatakan perusahaan akan tetap menjaga porsi pendapatam dari segmen pengolaan gula sebesar 30 persen dari target tahun ini. "Kontribusi pendapatan gula biasanya 30 persen," ungkapnya saat dihubungi, Jumat (12/4/2019).
Hingga akhir 2018, emiten bersandi saham TBLA ini mengantongi pendapatan senilai Rp8,61 triliun, atau turun 4,01% dari posisi Rp8,97 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari capaian tersebut segmen sawit berkontribusi sebesar 70,8 persen atau setara Rp6,1 triliun dan pengolaan gula rafinasi dan gula sebesar 29,2 persen atau setara Rp2,5 triliun.
Laba kotor perseroan pada 2018 dan 2017 tetap terjaga pada level Rp2,3 triliun. Namun, TBLA mengalami tekanan beban bunga dan beban keuangan lainnya pada 2018, naik 56,2 persen atau senilai Rp243,64 miliar, dari Rp432,87miliar menjadi Rp676,51 miliar. Tekanan beban bunga tersebut membuat laba yang dihasilkan tak manis lagi.
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2018 senilai Rp757,74 miliar, terkontraksi 22,44 persen dari posisi Rp973,18 miliar pada 2017.