Bisnis.com, JAKARTA – Saham Produsen kendaraan listrik PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. telah melompat 752% selama 8 hari perdagangan.
Perusahaan itu resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 7 Oktober 2019 denan harga perdana Rp115 per saham. Pada penutupan perdagangan Rabu (16/10), saham emiten bersandi SLIS ini berakhir di level Rp980 per saham atau naik 24,84 persen dibandingkan harga penutupan perdagangan sebelumnya. Di level itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,96 triliun.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan partisipasi publik untuk saham SLIS masih rendah. Dengan demikian, harga di pasar belum tentu mencerminkan fundamental dari emiten tersebut.
“Partisipasi publik masih rendah terlihat dari volume rata-rata harian yang di bawah Rp100 juta atau di bawah 0,1 persen dari total market cap,” terangnya pada Rabu (16/10).
Sebelumnya, Direktur Operasional Gaya Abadi Sempurna Wilson Teoh mengatakan perseroan mengincar penjualan mencapai Rp400 miliar dan laba bersih sekitar Rp28 miliar - Rp30 miliar pada tahun ini. Hingga kuartal III/2019, realisasi penjualan telah mencapai 75% atau sekitar Rp300 miliar.
Pada tahun depan, perseroan mengincar penjualan mencapai Rp530 miliar dan laba Rp40 miliar. Dengan demikian, SLIS mengincar pertumbuhan penjualan mencapai 32,50% dan laba tumbuh 33% secara tahunan.
Optimisme perseroan mengincar pertumbuhan dua digit seiring dengan upaya pemerintah mendorong kendaraan ramah lingkungan. Hal ini tercermin dari terbitnya Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.
Meski demikian, perseroan dihadapkan pada tantangan masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan kendaraan listrik. Untuk itu, perusahaan yang berbasis di Tangerang ini, aktif melakukan promosi untuk membangun kesadaran masyarakat.
Wilson mengatakan perseroan akan mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik yang dimiliki seiring target yang dipasang tinggi. SLIS memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 20.000 unit per bulan. Saat ini produksi kendaraan listrik mencapai 4.000 unit per bulan, terdiri dari 80% sepeda listrik dan 20% sepeda motor listrik.
“Seiring Perpres No.55 Tahun 2019, penjualan akan meningkat drastis di tahun depan. Kami perkirakan penjualan kendaraan listrik dapat mencapai 1,5 kali lipat di tahun depan dari saat ini,” katanya dalam pada awal pekan kemarin.